Minggu, 05 Mei 2013

ACE COMBAT ASSAULT HORIZON

 


Perubahan adalah sesuatu yang, seperti kematian, tidak bisa dihindari. Dengan semakin bertambahnya usia, seiring dengan pengalaman hidup yang semakin kaya dan banyaknya pelajaran yang didapatkan, seseorang seringkali dihadapkan pada dua pilihan: menjadi lebih baik atau lebih buruk karenanya. Hal yang sama juga terjadi pada setiap franchise game besar yang lahir di industri game. Game yang muncul berseri biasanya juga mengusung perbedaan tertentu, terkadang membuat pengalaman bermain lebih maksimal, namun tidak jarang pula yang menjadi blunder besar. Dari begitu banyak franchise, salah satu yang berhasil mempertahankan konsistensi kualitas adalah Ace Combat.
Sebagai salah satu franchise game pesawat yang cukup sukses di pasaran, Ace Combat berkembang cukup pesat dari setiap seri ke seri berikutnya. Walaupun mengusung satu genre yang sama, simulator pesawat tempur (saya lebih menyebutnya sebagai Arcade karena kesederhanaan kontrol dan gameplay), Ace Combat selalu mampu “tampil segar” lewat berbagai peningkatan yang cukup signifikan di setiap serinya. Kita tidak hanya membicarakan segi visual, namun juga pembawaan plot hingga inovasi gameplay yang semakin baik. Pada akhirnya, keberhasilan utama game pesawat seperti ini terletak pada seberapa efektifnya ia membuat adrenalin Anda terpompa. Pertanyaannya kini, mampukah Ace Combat terbaru melakukannya?
Namco Bandai mengambil sebuah langkah yang terhitung ekstrim untuk seri franchise suksesnya ini. Tren global dimana gamer tampak lebih menyenangi skema pertarungan dunia nyata (walaupun dengan plot fiktif) serta dramatisasi ala film Hollywood yang seringkali muncul dalam game-game FPS belakangan ini tampaknya menjadi dasar dibangunnnya Ace Combat: Assault Horizon. Walaupun mengandung intisari sebuah game Ace Combat yang masih terasa kental, namun Assault Horizon bisa dipandang sebagai sebuah game yang berbeda. Bukan sebuah Ace Combat yang selama ini Anda kenal. Menariknya, ia menjadi sebuah tonggak dasar bagi inovasi yang mungkin akan lebih sering kita lihat di masa depan.
Bagi Anda yang sempat membaca preview kami dan memerhatikan screenshot yang ada tentu sudah cukup mendapatkan gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh Ace Combat: Assault Horizon ini. Anda tentu sudah merasakan perubahan gameplay yang cukup signifikan dan berbagai elemen baru di dalamnya. Semakin baik atau tidak? Simak review ini.

Plot

Palm Islands - Landmark dari Dubai digambarkan cukup baik di sini
Ace Combat selama ini memang dikenal sebagai sebuah game pesawat yang mampu menghadirkan pertarungan udara yang cepat dan menegangnkan. Namun bagi Anda yang mengikuti setiap serinya tentu mengerti bahwa setting yang dihadirkan oleh hampir sebagian besar seri Ace Combat terjadi di dunia yang fiktif. Hal ini terkadang membuat sensasi realistis game ini berkuarang. Planet, kota, dan pesawat yang tidak pernah ada di dunia nyata tentu membuat Ace Combat tak ubahnya sebuah game “imajinasi” belaka. Namun Namco Bandai tampaknya mulai perlahan merubah arah tersebut. Setelah seri terakhir Joint Assault (PSP) mengambil setting di dunia nyata, kini giliran Assault Horizon melakukan hal yang sama.
Capt. William Bishop
TRINITY is no joke!
Anda akan berperan sebagai Kapten William Bishop, seorang pilot pesawat tempur andalan NATO. Posisi Anda sebagai pemimpin salah satu skuadron terbang terhebat – Warwolf menjadi bukti nyata kemampuan terbang Anda. Di tahun 2015, yang berarti 4 tahun dari sekarang, mata dunia sedang tertuju pada dataran Afrika yang selalu bergejolak. Sebuah organisasi teroris bernama SRN menebarkan ancaman yang serius pada keamanan dunia melalui senjata pemusnah massal jenis baru yang mereka namakan TRINITY. Hal ini tentu saja mendorong PBB untuk mengambil tindakan tegas. Badan dunia ini menugaskan NATO dan Russia untuk menggelar operasi militer bersama untuk menumpas SRN dan sekaligus menghilangkan Trinity dari muka bumi. Perang pun dimulai.
Seiring dengan perperangan yang terjadi, pasukan gabungan dan skuadron Warwolf menemukan fakta mengejutkan. Kekuatan SRN yang besar tidak hanya berakar dari dirinya sendiri, namun berasal dari organisasi teroris lain – Blatnoi yang berasal dari Rusia. Kemampuan militer Blatnoi yang besar membuat kelompok ini berhasil melakukan kudeta pada pemerintahan resmi Rusia. Bersama dengan SRN, mereka mengancam akan meluncurkan Trinity pada negara-negara dunia. Anda yang dituntut untuk mencegah hal ini terjadi.
Say hello to Markov
 
 
The Shark yang ditakuti
Blatnoi yang mampu menjatuhkan sebuah negara tentu tidak berisikan orang-orang lemah. Organisasi ini berhasil merekrut orang-orang militer terbaik Rusia, khususnya mereka yang datang dari angkatan udara. Salah satunya adalah Markov. Pilot pesawat tempur yang selamat dari perang Kosovo di masa lalu ini mengawaki sebuah pesawat dengan identitas unik – Akula atau The Shark. Ia mampu bermanuver dengan cepat dan hampir tak pernah kalah dalam pertempuran udara melawan siapapun. Siapa yang menyangka jika pria ini ternyata memiliki “agenda perang” sendiri yang lebih kejam dibandingkan Blatnoi maupun SRN. Ia juga menjadi momok menakutkan yang harus ditakhlukkan oleh Bishop.
Mampukah pasukan gabungan ini menghancurkan Trinity? Apakah Bishop akan mampu mengalahkan Markov dalam pertempuran satu lawan satu? Siapakah pengkhianat yang membuat rencana NATO seringkali tidak berhasil? Jawabannya bisa Anda temukan dengan memainkan game ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar