Senin, 19 November 2012

Medal of Honor: Warfighter



Keinginan developer dan publisher raksasa Electronic Arts untuk menyaingi popularitas Activision di akhir tahun memang pantas untuk diacungi jempol. Daripada sekedar membiarkan Activision mendominasi setiap tahun dengan franchise Call of Duty yang fenomenal, EA menggandeng beragam developer untuk melahirkan franchise dengan genre gameplay serupa di waktu yang berdekatan. Tujuan utamanya? Tentu saja untuk mematahkan dominasi Call of Duty dan menyandang predikat sebagai game military shooter terbaik. Tujuan utama ini kian dekat setelah EA dan DICE berhasil menarik perhatian gamer lewat Frostbite Engine 2.0 yang menawan di Battlefield 3. Walaupun tidak mampu mematahkan dominasi Call of Duty: Modern Warfare 3 di kala itu, EA perlahan namun pasti, mulai merebut kembali hati gamer.
Dengan prestasi yang berhasil mereka torehkan tahun lalu, tidak berlebihan rasanya jika banyak gamer yang kemudian mulai mengantisipasi kehadiran karya FPS EA selanjutnya. Sistem giliran yang mereka terapkan untuk semua franchise andalan mereka akhirnya menjadikan Medal of Honor Reboot sebagai pilihan untuk meramaikan peta persaingan di tahun 2012 ini. Bekerja sama dengan Danger Close, EA melahirkan Medal of Honor: Warfighter. Perang modern masa kini tetap dipilih sebagai tema utama, berbeda dengan sang franchise kompetitor yang kini mulai beranjak ke masa depan. Anda yang sudah membaca preview kami sebelumnya tentu cukup memiliki gambaran akan apa yang ditawarkan oleh seri terbaru ini. Lantas apa yang membuat kami menyimpulkan Medal of Honor: Warfighter sebagai sebuah seri yang minim inovasi? Kami akan membedahnya lebih dalam untuk Anda di review ini.

Plot

Anda masih akan berperan sebagai Tier 1 dari seri Medal of Honor Reboot
Medal of Honor: Warfighter mengembalikan petualangan perang penuh aksi dari kacamata kelompok favorit MOH – “Tier 1”, yang sudah menunjukkan kebolehan mereka sebagai pasukan militer elite di Medal of Honor 2010 silam. Anda akan bertemu dengan beberapa karakter yang sudah pasti tidak akan asing lagi – Dusty, Voodoo, Preacher, Mother, dan Stump di seri Warfighter ini. Seolah diposisikan sebagai kelompok “War Junkie”, Tier 1 kembali harus terlibat dalam perang patriotik untuk menyelamatkan Amerika Serikat dari ancaman para teroris. Seperti yang sudah dapat Anda prediksikan, Anda akan dipaksa untuk mencerna konsep “terorisme” dari kacamata Amerika Serikat, yang mungkin saja akan menyinggung kelompok agama tertentu. Jadi, bersiaplah!
Walaupun mengusung karakter-karakter lawas dari Tier 1, Warfighter hanya akan meminta Anda untuk berperan sebagai Preacher dan Stumpy dalam misinya untuk mencari seorang teroris yang hanya dikenal dengan panggilan “The Cleric”. Salah satu operasi militer yang dilakukan oleh Mother dan Preacher di Pakistan ternyata berbuntut pada misteri hancurnya kapal kargo yang tidak mereka rencanakan. Kapal kargo ini dipercaya memuat bahan peledak tinggi – PETN yang akan ditujukan untuk kepentingan terorisme. Peledak kecil yang dipasang oleh Preacher tidak sengaja memicu dan menghancurkan setiap darinya. Investigasi pun dilakukan untuk mencari siapa dalang di balik kepemilikan PETN ini. Tier 1 pun bergerak di bawah komando Dusty.
Sebuah misi infiltrasi yang seharusnya berjalan sederhana ternyata justru berujung pada terbukanya “rencana jahat” dalam skala masif dari pada kelompok teroris. Ledakan truk yang dilakukan oleh Preacher dan Mother justru memicu aktifnya PETN dalam jumlah besar.
Perburuan untuk mencari siapa yang bertanggung jawab atas kepemilikan PETN ini membawa Tier 1 ke berbagai ujung dunia. Mereka membawa perang atas nama patriotik di negara “musuh” Amerika Serikat ini.
Sad Al Sadin, apakah benar ia adalah “The Cleric” yang selama ini dicari?
Pencarian kepemilikan PERTN ini membawa Tier 1 ke berbagai tempat berbahaya di dunia. Abu Sayyaf, kelompok teroris yang bermarkas di Filipina dicurigai bertanggung jawab atas masalah ini. Usaha untuk menguasai Isabela City dan menangkap dalang yang dicurigai bertanggung jawab ternyata membawa Preacher ke dalam “lubang kelinci” yang lebih dalam. Mereka bertemu dengan Sad al Din – seorang berkebangsaan Timur Tengah yang diduga sebagai “The Cleric”. Mereka pun bergerak ke Pakistan untuk berburu target yang dikenal kejam ini. Di sisi lain, Dusty memerintahkan Stump untuk membereskan permasalahan perompak di Somalia dan sekaligus menyusuri Bosnia untuk mencari para pemilik kapal kargo yang memuat PETN di atasnya. Tier 1 pun membawa perang patriotik mereka ke Filipina, Bosnia, Pakistan, Somalia, dan Saudi Arabia.
Mampukah mereka bertemu dengan The Cleric di akhir pertempuran? Apa yang sebenarnya direncanakan dengan PETN yang tidak sengaja meledak ini? Siapakah sosok Sad al Din sebenarnya? Semua misteri ini akan dapat Anda pecahkan begitu Anda menyusuri petualangan Tier 1 di Medal of Honor: Warfighter.

Need for Speed Most Wanted 2012

 

Bagi penggemar seri Need for Speed, pasti kenal dengan game yang dulu rilis di PlayStation 2, Xbox dan PC pada tahun 2005 silam, yaitu Need for Speed: Most Wanted. EA telah menunjuk Criterion Games untuk melakukan reboot pada game balap mobil tersebut dengan judul yang sama, Need for Speed: Most Wanted dengan embel-embel A Criterion Game.

Dikejar polisi adalah hal wajar pada Need for Speed: Most Wanted
Memang rasanya aneh kalau sebuah game balap yang notabene tidak ada ceritanya bisa di-reboot. Premis dari Need for Speed: Most Wanted yang baru ini masih sama, ada 10 orang Most Wanted yang masing-masing memiliki mobil khusus, dan kita harus berusaha mengalahkan mereka satu persatu dan merebut mobil mereka agar bisa menjadi orang Most Wanted nomor satu.
Tapi jangan menganggap Need for Speed: Most Wanted yang baru ini masih dimainkan dengan cara yang sama dengan Need for Speed: Most Wanted tahun 2005 silam. Criterion telah merubah gameplay dari Need for Speed: Most Wanted sehingga terasa seperti Burnout.
Bagi yang ingat dengan game Criterion sebelumnya, Burnout Paradise, Need for Speed: Most Wanted juga sama dengan game tersebut yang mengusung tema open-world racing. Kita bisa bebas menjelajah Fairhaven, kota dimana para pembalap liar dengan bebas balapan (dengan sedikit gangguan dari pihak berwajib).

Kalau kita lolos dari polisi, maka heat level akan berkurang selama kita bersembunyi
Berbeda dengan Need for Speed pada biasanya, di game ini upgrade mobil harus dilakukan dengan melakukan event yang khusus diberikan untuk mobil tersebut. Jadi untuk mendapatkan Nitrous, kita harus menyelesaikan event pertama, dan sebagainya. Tersedia lima buah event per mobil untuk kita selesaikan dengan beberapa macam event standar: Circuit, Sprint, Speed Run (speed rata-rata), Ambush (dikejar polisi berusaha kabur) dan Most Wanted Race. Dengan menyelesaikan event, kita juga akan mendapatkan Speed Points yang digunakan untuk menentukan hak kita dalam menantang para pemilik mobil Most Wanted.
Bintang utama dari Need for Speed: Most Wanted adalah para polisi yang dengan gila akan mencoba menangkap kita apabila kita ketahuan balapan atau mengganggu mereka, misalnya dengan menabrak mereka dari depan. Mereka akan hadir baik sewaktu kita balapan, ataupun ketika kita sedang menuju ke suatu titik.
Bagi penggemar balap kecepatan tinggi, Need for Speed: Most Wanted sangat memuaskan. Malah saking tingginya kecepatan mobil kita, terkadang kita tidak sempat menghindari lalu lintas lain yang hadir untuk menghalangi jalan kita. Tidak lupa untuk penggemar Burnout, game ini memberikan kita kesempatan untuk menghancurkan mobil lawan dengan cara menghantam mereka ke tembok atau ke jurang.

Kini menggunakan check point
Need for Speed: Most Wanted tidak lagi menggunakan sistem panah di pinggir jalan untuk menunjukkan arah balapan. Hal tersebut kini diganti dengan sistem check point. Ini berarti kita bisa bebas mengendara mobil kemana saja yang penting berhasil mencapai check point berikutnya. Namun hal ini akan mengganggu bagi mereka yang tidak biasa memperhatikan peta di pojok kiri bawah ketika balapan dan akan sering nyasar ketika balapan.

Untuk memperbaiki mobil dan mengganti warna, tinggal melewati bangunan biru di atas saja.
Sayangnya, Need for Speed: Most Wanted tidak mendukung kustomisasi visual mobil. Hal ini dikarenakan faktor car-damage yang menurut Criterion tidak bisa dilakukan apabila para gamer bisa melakukan kustomisasi pada bentuk mobil. Pilihan untuk gear manual juga tidak ada, semua harus otomatis, tinggal balap saja ala Burnout.
Cara mendapatkan mobil di game ini juga agak berbeda dengan game sebelumnya. Tidak lagi kita membeli mobil atau meng-unlock mobil, melainkan kita harus menjelajahi Fairhaven dan menemukan mobil-mobil yang bisa kita pakai. Jika sudah menemukan mobil tersembunyi tersebut, maka kita bisa langsung berpindah ke mobil yang sedang parkir tersebut dan langsung melanjutkan permainan.

Mobil dengan eksoskeleton, Ariel Atom
Tersedia berbagai macam mobil dalam Need for Speed: Most Wanted, mulai dari mobil standar macam Chevrolet Corvette ZR1, sampai ke mobil bak terbuka, hummer, bahkan sampai ke mobil sports yang dibuat mirip dengan mobil F1, yaitu Ariel Atom. Satu hal yang kurang dari pilihan mobil game ini adalah pilihan mobil Jepang yang terbatas. Tidak ada Mazda, Toyota dan sebagainya meskipun masih ada Mitsubishi dan Nissan.
Fitur baru pada Need for Speed: Most Wanted adalah EasyDrive. Tidak lagi kita perlu mengakses menu dan pause game untuk mengecek balapan, memodifikasi mobil dan mencari lawan, kita hanya perlu menekan tombol saja sambil mengemudikan mobil. Jadi sambil balapan dengan kecepatan tinggi, kita bisa saja mendadak mengganti ban menjadi ban untuk off-road apabila kita butuhkan. Namun fitur ini sepertinya membutuhkan kecermatan karena harus diakui, mengakses menu dalam kecepatan tinggi sama dengan membaca SMS ketika kita sedang ngebut di jalan tol. Sangat berbahaya!

Sewaktu balapan, kita juga bisa tertimpa cahaya matahari menyilaukan seperti ini.
Untungnya dengan adanya EasyDrive ini kita bisa melakukan retry race dan retry last event dengan langsung, tanpa perlu melakukan pause. Cukup menekan beberapa tombol shortcut, maka kita akan bisa langsung mengulang event race yang tadi kita lakukan.
Setelah puas balapan, kita juga masih bisa menjelajah Fairhaven dan mencari collectibles. Pada Need for Speed: Most Wanted, collectibles yang bisa kita koleksi adalah tentu saja berbagai mobil yang tersembunyi, Speed Camera, menjebol Security Gates, dan berbagai Billboard bertuliskan "EA", "BioWare", "Visceral" dan sebagainya untuk dihancurkan.

Cutscene lucu seperti ini memang cukup standar pada Need for Speed: Most Wanted
Secara grafis, Need for Speed: Most Wanted menampilkan kota Fairhaven dengan baik. Damage mobil juga tampil dengan meyakinkan sehingga terlihat bagaimana mobil kita ringsek akibat tabrakan keras yang terjadi, bagaikan ringseknya mobil Rally. Satu hal yang aneh mungkin adalah para designer game ini ketika menciptakan cutscene. Pernah melihat mobil berjalan di udara? Atau mobil polisi berbayang dan menjadi roda besar? Saya cukup yakin itu bukan glitch, melainkan cutscene awal balapan. Mungkin designer-nya sedang menghisap ganja ketika membuat cutscene tersebut.
Memang grafis cukup baik, namun saking realistiknya, terkadang balapan kita terganggu oleh silaunya cahaya matahari. Selain itu pemilihan sudut pandang hanya ada dua, sudut pandang normal di belakang mobil dan sudut pandang dari bumper mobil yang terlalu rendah.
Need for Speed: Most Wanted juga memiliki audio yang cukup baik. Namun untuk mendengarkan lagu-lagu yang disediakan, kita harus memperbesar volume karena lagu akan tertutup dengan suara mesin mobil. Voice acting juga cukup jelas dengan suara polisi menyerukan apa yang sedang terjadi lewat radio.

Bandingkan level Most Wanted kita dengan teman-teman
Tersedia berbagai fitur multiplayer yang bisa kita lakukan, Single Race, Team Race, Speed Camera Test, Jump Distance Test, Drift Distance Test, FreeDrive Challenges, dan Elimination Feature. Kita juga akan selalu ditemani oleh Autolog yang akan membandingkan rekor kita dengan rekor teman-teman.

Need for Speed: Most Wanted memang bukan Need for Speed yang tradisional. Game ini lebih mirip dengan Burnout Paradise, sebuah kota open-world dimana kita bisa menghancurkan isinya dan balapan dengan bebas. Saya pribadi kurang suka karena balapan harus perfect untuk bisa menang, sementara balapannya saking high-speed-nya malah lebih sering terjadi kecelakaan.

Hancurkan billboard EA yang tersebar di seluruh kota.
Namun yang paling asik dari Need for Speed: Most Wanted adalah mencoba kabur ketika dikejar polisi. Game ini adalah tantangan yang sangat menarik untuk para penggemar kebut-kebutan. Gamenya memang fun namun sulit. Berani menjadi Most Wanted? (ZBT)

VGI Ratings for Need for Speed: Most Wanted

8.5 Gameplay Balapan dengan saling menghancurkan ala Burnout, padahal judulnya Need for Speed.
8.0 Graphic Grafik tidak mengecewakan dengan kota yang cantik, mobil yang hancur dan cutscene yang membuat tertawa.
7.5 Sound Lagu kurang terdengar karena tertimpa suara mesin, namun voice acting cukup baik.
8.0 Longevity Banyak yang bisa dilakukan di kota setelah puas balapan, mulai dari mengumpulkan mobil sampai menghancurkan billboard EA.
8.0 Great
Overall

Dishonored


Siapa yang tidak mengenal nama besar Bethesda? Developer dan publisher yang satu ini memang sudah menelurkan begitu banyak franchise game raksasa, dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Nama-nama besar seperti Fallout dan Elder Scrolls lahir dari tangan mereka, dan selalu datang dengan kualitas yang mampu mendominasi industri game itu sendiri. Basis fans yang kuat ternyata tidak membuat Bethesda terlena begitu saja. Kebutuhan untuk terus memikat hati gamer mendorong perusahaan ini untuk terus berinovasi dan menelurkan seri-seri game baru dengan pesona yang tidak kalah hebatnya. Salah satu yang terbaru? Sebuah seri yang sudah sangat diantisipasi – Dishonored.
Gamer mana yang tidak terpukau ketika Dishonored diperkenalkan untuk pertama kalinya. Lewat beragam screenshot dan trailer yang dirilis untuknya, gamer ditawarkan kesempatan untuk menjelajahi sebuah dunia steampunk eksotis yang menawan mata. Bethesda memang harus diakui berhasil membuat mata dunia mengarah pada Dishonored lewat beberapa perkenalan gameplay yang cukup mengejutkan. Tidak hanya sekedar menyelinap dan mengatasi setiap ancaman yang ada, sang karakter utama juga dibekali dengan berbagai kemampuan khusus yang membuat pertarungan berjalan lebih epik dan menarik. Arkane Studios – developer di balik Dishonored juga menjadikan kebebasan sebagai salah satu elemen utama yang dijual. Setelah penantian yang mendebarkan, kesempatan untuk menikmati Dishonored secara langsung akhirnya tiba!
Bagaimana performa keseluruhan dari IP baru yang ditelurkan oleh Bethesda ini? Kami akan membahasnya lebih dalam lewat review ini. Satu yang pasti, Dishonored mampu meninggalkan pesona yang cukup kuat untuk membuat kami menyematkan sub-judul di atas. Apa yang sebenarnya ia tawarkan?

Plot

Corvo Attano – sang bodyguard yang dituduh telah menghabisi sang majikannya sendiri. Balas dendam menjadi solusi terbaik.
Siapakah sosok di balik topeng pembunuh yang menghiasi beragam screenshot dan trailer Dishonored selama ini? Anda akan berperan sebagai Corvo Attano, bodyguard kepercayaan dari Jessamine Kaldwin – Ratu dari Dunwall, sebuah kota pelabuhan yang menjadi setting utama di Dishonored ini. Pulang dari usahanya untuk mencari obat untuk Rat Plague, wabah berbahaya yang kini sedang menyerang Dunwall, Corvo ternyata harus berhadapan dengan mimpi buruk lain yang tidak kalah mengerikan. Ketika melaporkan perkembangan quest-nya, Corvo justru harus berhadapan dengan usaha kudeta yang dilakukan terhadap sang ratu. Pertarungan berdarah terjadi, dan Corvo harus melihat tewasnya sang Ratu di depan mata kepalanya sendiri. Tidak hanya itu saja, sang putri satu-satunya – Emily juga diculik. Bagian terburuknya? Sang perencana kudeta – Lord Regent ternyata berhasil membuat skenario seolah-olah Corvo-lah yang melakukan kejahatan yang satu ini.
Walaupun Corvo mendapatkan predikat sebagai public enemy no.1, beberapa politikus dan tokoh militer Dunwall yang mengetahui kebenaran di balik kematian sang Empress berusaha membantu Corvo. Mereka melahirkan sebuah kelompok yang bernama The Loyalists.
Topeng “steampunk”-nya merepresentasikan sosok Corvo sebagai seorang assassin yang ditakuti. Namun bukan sekedar untuk kepentingan estetika dan penyamaran, topeng ini juga memiliki beragam fungsi mekanis yang akan membantu perjalanan Corvo.
Untungnya, Corvo kini lebih kuat daripada sebelumnya. Sebuah “makhluk” spirituil yang menamakan dirinya – The Outsider menyuntikkan Corvo dengan sejumlah kemampuan magis yang epic!
Disalahkan dan terperangkap dalam ketidakpastian, petualangan gelap Corvo baru saja dimulai. Untung saja, beberapa bawahan yang mengetahui kebenaran di balik pembunuhan ini memutuskan untuk melawan balik Lord Regent. Sebuah organisasi baru – The Loyalist terbentuk dan menjadikan Hound Pits pub sebagai lokasi basis perjuangan mereka. Tidak hanya mendapatkan dukungan dari para loyalis, Corvo juga mengalami sebuah perjalanan spiritual, bertemu dengan The Outsider – sebuah eksistensi spirituil yang merepresentasikan kualitas Tuhan dan Iblis. Garis hidup penuh tragedi yang mengintai Corvo menarik The Outsider untuk mengamati perjalanannya lebih dalam. The Outsider juga menyuntikkan kemampuan magis bagi Corvo, yang memungkinkannya untuk melakukan banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Quest Corvo untuk mencari Emily dan membalaskan dendam sang ratu pun dimulai. Darah pun siap tercurah dan mengalir deras. Anda tidak hanya harus berhadapan dengan para pasukan Dunwall, Anda juga harus berhadapan dengan The Weeper, sebuah “produk monster”yang dihasilkan oleh Rat Plague.
Mampukah Corvo membalaskan dendam untuk sang ratu? Apa sebenarnya agenda dari The Loyalist? Apa yang membuat The Outsider tertarik pada karakter yang satu ini? Semua misteri ini akan terjawab ketika Anda memainkan Dishonored.

XCOM Enemy Unknow

 http://digilander.libero.it/cla9592/cover/XCOM-Enemy-Unknown_PC_288.jpg
Berapa banyak gamer yang kenal dengan game klasik yang berjudul X-COM? Game ini mungkin cukup terkenal untuk gamer PC atau yang sudah cukup tua. Game turn-based strategy yang dicampur dengan base management ini ternyata mendapatkan reboot dan remake. Keduanya dilakukan oleh 2K Games. Reboot sendiri berupa game FPS sedangkan remake... Sesuai dengan namanya, membuat ulang game klasik tersebut. Apakah remake ini bisa tetap membawakan kejayaan nama X-COM?
XCOM: Enemy Unknown Review
Loading screen yang cukup keren
XCOM: Enemy Unknown dikembangkan oleh Firaxis Games yang terkenal akan Civilization dan Sid Meier. Game ini ditangani oleh Jake Solomon, yang merupakan fans berat X-COM. Sebelum memulai pengembangan game ini, ia menyuruh semua staffnya untuk memainkan game orisinilnya dan pada saat pembuatan prototype pun membuat ulang game tersebut.
Masih sama dengan game klasiknya, game ini dimulai dengan penyerangan alien ke bumi. Kamu akan ditugaskan sebagai komandan XCOM, sebuah unit spesial untuk melindungi bumi dan melawan serangan tersebut. Sebagai komandan, kamu akan mengatur markas XCOM dan memberikan perintah kepada prajurit-prajurit ketika menjalankan misi.
XCOM: Enemy Unknown Review
Rambut Guile kembali hadir
Game ini tidak terlalu menawarkan cerita yang terlalu spesial. Kamu akan berusaha terus untuk memperkuat XCOM sambil mencari cara untuk mengalahkan para alien. Meskipun begitu, game ini menawarkan gameplay yang sangat dalam.
Masih sama seperti X-COM klasik, dua gameplay utama dalam game ini adalah base management dan turn-based strategy. Dalam base management, banyak yang bisa dilakukan seperti research teknologi alien, membangun markas, dan mencari kegiatan alien.  Hampir semua setiap aksi yang kamu lakukan akan memerlukan sesuatu. Contohnya ketika melakukan research, bisa saja kamu memerlukan mayat dari alien. Tentunya barang-barang yang diperlukan ini biasanya bisa didapatkan dari menjalankan misi.
XCOM: Enemy Unknown Review
Geoscape, bagian penting XCOM
Ketika kamu menjalankan misi, maka gameplay akan berubah menjadi turn-based strategy. Untuk bagian ini, cukup banyak terjadi perubahan dibandingkan dengan sebelumnya. Sekarang setiap prajurit memiliki kelas dan hanya bisa melakukan dua aksi saja. Kelas yang ada dalam game ini adalah Assault, Support, Heavy, Sniper. Perbedaan mencolok dari kelas ini adalah senjata yang digunakan dan skill yang didapatkan. Yup, kali ini prajurit menggunakan sistem skill. Jadi ketika setiap naik pangkat, maka kamu bisa memilih mau memberikan skill apa kepada prajurit tersebut. Sedangkan untuk aksi, dengan hanya bisa melakukan dua aksi saja, gerakan prajurit semakin terbatas. Contohnya kamu hanya bisa jalan kemudian menembak atau dash ke depan tetapi tidak bisa lagi melakukan aksi.
XCOM: Enemy Unknown Review
Interceptor pun masih ada
Hal ini mungkin terlihat seperti menyederhanakan gameplay agar lebih mudah dimainkan. Memang pada awalnya berkesan begitu, tetapi ketika sudah cukup lama, kamu akan merasa perubahan ini membuat gameplay menjadi ketat. Setiap aksi yang kamu lakukan sangat menentukan keselamatan prajurit.
XCOM: Enemy Unknown Review
Markas yang mirip dengan sarang semut
Tentunya banyak elemen-elemen XCOM dari game klasiknya tetap hadir seperti sulitnya tembakan kamu mengenai sasaran atau prajurit yang mati permanen. Kustomisasi juga cukup tinggi dalam game ini. Kamu bisa mengubah-ubah prajurit. Mulai dari nama hingga warna armor. Jadi rasanya asik juga kamu bisa melihat prajurit kamu memakai armor berwarna pink, atau memakai warna Power Rangers.
XCOM: Enemy Unknown Review
Kostumisasi sesuka kamu
Game ini menawarkan beberapa difficulty. Difficulty Normal cukup sulit apabila kamu baru memainkan game ini pertama kali. Tetapi apabila kamu adalah pemain veteran, mungkin difficulty Classic sangat cocok. Selain difficulty, XCOM: Enemy Unknown juga menawarkan Ironman Mode dimana kamu hanya memiliki satu buah save slot dan setiap kamu melakukan keputusan, maka game akan otomatis melakukan save. Ini membuat kamu harus lebih berhati-hati dalam membuat keputusan.
Secara grafik, game ini tidak terlalu wah. Wajar saja, Firaxis memang sengaja membuat model karakternya seperti action figure. Tetapi ini bukan berarti jelek, model dan detail karakternya enak untuk dilihat. Yang menarik adalah alien-aliennya. Meskipun tipe alien masih sama dengan klasik, Firaxis mengubah semua desainnya menjadi lebih modern, tetapi masih tetap terasa klasik. Rasanya sangat segar melihat Unreal Engine 3 dalam game strategy dengan gaya gambar yang cukup berbeda daripada yang biasa digunakan.
XCOM: Enemy Unknown Review
Prajurit terasa lebih dekat dengan kustomisasi
Musik dalam game ini sangat sempurna, benar-benar membuat suasana mencekam. Hal ini tidak aneh, untuk bagian audio ditangani oleh Rolland Rizzo yang telah bekerja untuk seri X-COM sejak awal  dan ditugaskan untuk memperbaharui musik orisinilnya. Dialog untuk tiga karakter utama juga cukup bagus. Mereka juga sekali-kali akan memberikan komentar kepada kamu. Sayangnya hal ini tidak berlaku untuk para prajurit.
XCOM: Enemy Unknown Review
Multiplayer yang cukup menantang
XCOM: Enemy Unknown menawarkan mode multiplayer dimana kamu bisa mengadu strategi kamu dengan pemain lainnya. Meskipun cukup menarik, sayangnya mode ini kurang digarap lebih dalam. Walaupun begitu bukan berarti game ini memiliki waktu bermain yang sebentar. Kamu akan memainkan mode single player hingga puluhan jam dan mungkin bahkan akan terus mengulang game untuk mencoba strategi baru.
VGI Final Verdict
XCOM: Enemy Unknown adalah remake game klasik yang hampir sempurna. Meskipun banyak perubahan dan beberapa penyederhanaan, game ini tetap berhasil membawakan suasana mencekam dari pendahulunya. Penyederhanaan yang dilakukan juga membuat gameplay menjadi lebih menantang. Game ini juga cukup nyaman untuk dimainkan dengan gamepad.
XCOM: Enemy Unknown Review
Ayo segera mainkan game ini!
XCOM: Enemy Unknown adalah game wajib yang dimiliki oleh fans X-COM dan juga penggemar game strategy. (RG)

VGI Ratings for XCOM: Enemy Unknown

9.5 Gameplay Strategi yang cukup menantang serta micro--management yang cukup dalam.
9.0 Graphic Detail cukup bagus serta animasi yang halus.
9.5 Sound Suasana musik yang mencekam serta sound effect yang bagus.
9.5 Longevity Mode single player yang sangat panjang dan bisa dimainkan berkali-kali ditambah dengan mode multiplayer.
9.5 Perfection
Overall XCOM: Enemy Unknown adalah game wajib yang dimiliki oleh fans X-COM dan juga penggemar game strategy.

007 Legends


007 Legends Announce 007 Legends Akan Memiliki Misi Dari Her Majesty’s Secret Service
Kita mungkin sudah mengetahui bahwa game terbaru dari James Bond yang sedang dikembangkan, yaitu 007 Legends, akan memiliki bagian yang diambil dari beberapa film James Bond.
Selain akan berisikan adegan dari film Skyfall yang akan dirilis tahun ini, 007 Legends juga akan berisikan adegan dari film Moonraker yang hadir tahun 1979. Dan kini pihak Activision mengumumkan bahwa film Her Majesty’s Secret Service juga akan mengambil bagian dalam game tersebut.
Film Her Majesty’s Secret Service sendiri dirilis tahun 1969, dan merupakan satu-satunya film James Bond yang dibintangi oleh George Lazenby. Sayangnya belum ada detail lebih lanjut dari misi yang akan diambil berdasarkan film tersebut. Namun pihak IGN sudah memiliki beberapa screenshots serta concept art dari Her Majesty’s Secret Service tersebut.
007 legends snowmobile chase on her majestys secret servicejpg 43f1f9 800w 610x343 150x150 007 Legends Akan Memiliki Misi Dari Her Majesty’s Secret Service007 legends sights locked on her majestys secret servicejpg 9d6e87 800w 610x343 150x150 007 Legends Akan Memiliki Misi Dari Her Majesty’s Secret Service
Misi yang diambil dari Skyfall baru akan hadir bersamaan ketika game ini dirilis pada tanggal 16 Oktober mendatang sebagai Downloadable Contents. 007 Legends direncanakan akan hadir bagi PlayStation 3 dan Xbox 360.

Cabelas Hunting Expeditions pc

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxjGZcdFmd2pRPPmjloP8GiAukgyh4XVX6wQpiBB4tL0hXr7aRBB1DtCv8WxoNux5foBSFQgC7WZ-h39DbYmnmkCbsFkUg2K7HYVRGSZS6gAET2R4OjXFy3DvixebVdPNWeusVEO9IBYSg/s1600/stH9i.jpg

Doom 3 BFG Edition

doom3 600x450 Doom 3 BFG Edition Akan Hadir dengan Gambar Baru dan Original
Khawatir dengan berbagai peningkatan visual yang ada di dalam Doom 3 BFG Edition merusak kenangan indahmu dalam Doom 3? Tenang saja karena ternyata id memberikan kemampuan untuk berpindah dari mode tampilan baru ke tampilan Doom 3 yang lama.
Tetapi bukan berarti hal ini menandakan id kurang yakin dengan kualitas Doom 3 BFG Edition, justru ternyata mereka bangga dengan apa yang diraih dalam Doom 3 BFG Edition dan fitur ini hadir sebagai cara untuk menyajikan nuansa original kepada gamer sambil tetap dapat menyajikan Doom 3 yang lebih bagus.
Peningkatan sisi visual yang diberikan dalam Doom 3 BFG Edition tidak hanya membuat game tampak semakin bagus tetapi juga membuatmu dapat memainkannya dengan lebih mudah. id meletakkan berbagai cahaya baru sehingga pandanganmu ketika berjalan-jalan di lorong dapat lebih terarah. Kemudian jalan bisa dilihat lebih jelas berkat diberikannya sebuah lampu senter..
Sebelumnya fitur serupa telah ada pada Halo Anniversary yang dibuat oleh 343 industries. Mereka membuatmu dapat mengganti tampilan Halo dari serba bagus penuh efek ke tampilan Halo yang lama hanya dengan menekan tombol BACK.

Rocksmith

Rocksmith untuk PC

Game Rocksmith yang merupakan game pertama dari Ubisoft yang bisa dihubungkan dengan jenis gitar apapun, yang sebelumnya telah dirilis di Xbox dan Playstation, akan muncul pula di PC di bulan Desember 2011.


Dengan tingkatan level yang bisa diatur berdasarkan kemampuan dan merasakan 100% bermain gitar sungguhan di tiap bagian lagu dalam game tersebut.
Hubungkan ke amplifier dan bermain game dengan efek melalui pedal efek, amplifier, dan kabinet. Serta mengatur distorsi yang pas sehingga bisa memastikan Anda mencapai suara yang Anda cari.

Mark of the Ninja

The Testament of Sherlock Holmes







 
Kamu akan bisa berperan sebagai Sherlock Holmes di sebuah game terbaru dari Focus Home Interactive yang berjudul The Testament of Sherlock Holmes. Penasaran seperti apa tampilannya?
Berikut adalah beberapa screenshot dari The Testament of Sherlock Holmes yang akan terbit di PC, PlayStation 3, dan Xbox 360.
The Testament of Sherlock Holmes2 600x337 Screenshot The Testament of Sherlock HolmesFocus Home Interactive tidak menjelaskan screenshot yang diterbitkan diambil dari The Testament of Sherlock Holmes versi apa, tetapi terlihat bahwa gamenya tampak halus dan buram sehingga menunjukkan digunakannya solusi Anti Aliasing post process seperti FXAA.

Painkiller Hell and Damnation

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-qfP2O6To40v8h4qR4FxQHu2mWkUgyBWazYxKUGyr0PuYoNKbookSxqYhxPct18Au3oBaRRlNsp32pXQXcHiMjJ2D-IxoK-jzVM5ZxRJniwHT9eg_RmlaajF9eLNPY0_HyOxMb5mCqbk/s1600/Painkiller+Hell+and+Damnation.jpg

Painkiller: Hell & Damnation merupakan versi remake dari Painkiller and Battle Out Of Hell yang menggunakan engine komersial Epic’s Games – Unreal 3. Game ini akan memuat 14 level permainan dengan 4 boss yang siap menantimu di tiap akhir mission. Berbaai maklhuk dari neraka siap menghadangmus sepanjang permainan, tidak lupa dengan dukungan campaign co-op  untuk multiplayer serta mode permainan PvP (player versus player) dan PvE (player versus enemy) untuk menambah keasyikan bermain.

f1 12

 
Game F1 2012 PC yang berdasarkan pada musim Formula One 2012 ini merupakan sekuel dari dua game F1 sebelumnya dari Codemasters . dalam game ini seluruh 12 team dan 24 driver dari season 2012 bisa dimainkan pada 20 sirkuit. Game ini direlease pada saat Grand Prix Singapore yaitu sekitar tanggal 18-21 September 2012.

Pada game ini juga terdapat fitur Young Driver Test Mode yang memungkinkan pemain dapat belajar mengemudikan mobil F1 sebelum berpartisipasi dalam kompetisi. Selain itu fitur yang tidak kalah menariknya adalah Champions Mode. Sesuai musim F1 2012 aslinya, terdapat 6 juara dunia yang ikut dalam kompetisi ini. dan didalam mode ini pemain diharuskan mengalahkan mereka dalam kondisi yang cocok dengan mereka. juara2 itu adalah Kimi Räikkönen, Lewis Hamilton, Jenson Button, Sebastian Vettel, Fernando Alonso dan Michael Schumacher.
Quote:
Minimum Specifications
Windows Vista or Windows 7 or Windows 8
Intel Core 2 Duo @ 2.4Ghz or AMD Athlon X2 5400+
2 GB RAM
DirectX Compatible Sound Card
15 GB Hard Drive Space
Dual Layer Compatible DVD-ROM Drive
Graphics Card: AMD HD2600 or NVIDIA Geforce 8600

Recommended Specifications
Windows Vista or Windows 7 or Windows 8 64 bit
AMD Bulldozer or Intel Core i7
4GB RAM
DirectX Compatible Sound Card
15 GB Hard Drive Space
Dual Layer Compatible DVD-ROM Drive
Graphics Card: AMD HD6000 Series or Nvidia GTX500 Series

Supported Graphics Cards

AMD Radeon HD2600 or higher, HD3650 or higher, HD4550 or higher, HD5000 Series, HD6000 Series, HD7000 Series.

nVidia GeForce 8600 or higher, 9500 or higher, GTX220 or higher, GTX400 Series, GTX500 Series, GTX600 Series."
(http://www.codemasters.com/uk/f12012/pc/faq/115/)

Inversion

Inversion
Minimum System Requirements:
OS: Windows® XP, Vista, 7
Processor: Intel® Core™2 Duo,
AMD Athlon™ 64 X2, 2GHz
RAM: 2 GB
Graphics: 512 MB, Geforce® 8800 or
ATI Radeon™ 2900 XT
DirectX®: 9.0c
Sound: DirectX® compatible
Hard Disk free space:
Recommended System Requirements:
Processor: N/A
RAM: N/A
Graphics: N/A
Sound: N/A
Hard Disk free space: N/A

uprising 44

Uprising 44: The Silent Shadows-SKIDROW - Mediafire

info isalgames
Uprising44: The Silent Shadows PC Game Full Version – combines third-person action play with real-time strategy. It is a unique combination of the two modes of play, and has an in-depth and interesting story-line which has not yet been used in WWII computer games û the greatest civilian against Nazi occupying forces û the Warsaw Uprising. It is a story of the Silent Shadows – forerunners of modern day special forces – paratroopers dropped behind enemy lines to organize resistance and use diversionary tactics in the fight against the forces of the Third Reich. An appropriate audio-visual setting combined with cover system (an excellent, proven method of game play), the story-line, and diverse settings ensure a dynamic and enjoyable game not only for players familiar with this type of theme, but also those merely wanting casual entertainment.
Action Mode:
Play through an over-the-shoulder perspective gives a sense of reality to small groups of soldiers fighting in the tight confines of a city. You venture through buildings, cellars, streets, ruins and underground canals and take part in seemingly real skirmishes. You have available to use 16 types of weapons, depending on the tactics you choose. You can take cover, give orders to comrades, fight at close quarters, or at a distance – to get advantage over a superior number of the enemy.
RTS Mode:
You lead groups of uprisers that take part in heavy fighting on the streets of Warsaw. You as a leader will have to think strategically and improvise in quick changing situations of battle.
Minimum system requirements:
  • OS:Windows Vista / Windows 7 Processor:Dual Core 2.4GHz processor
  • Memory:4 GB RAM
  • Graphics:Shader 4.0 compatible card (minimum: Nvidia GeForce 9800, AMD Radeon 4830)
  • Hard Drive:5 GB HD space
  • Other Requirements:Broadband Internet connection
  • Additional:Onboard Video Card: Not Supported
screens isalgames
Uprising 44: The Silent Shadows-SKIDROW
Uprising 44: The Silent Shadows-SKIDROW