Senin, 11 Juni 2012

The Sims 3 Showtime

The Sims 3 Showtime ini berlatar di diskotik dan tempat hiburan lainnya dan kita dapat menjadi penyanyi, akrobat, penyihir, dll.jadi, pada versi ini kita akan menjadi bintang dan pokoknya bisa menjadi sensasi tersendiri dalam memainkan game ini.The Sims 3 Showtime ini kita akan diperkenalkan fitur sosial yang bernama Simport.

Counter-Strike: Global Offensive 2012 - Mediafire

RENEGADE OPS


 

 Recommended System Requirements

Operating System: Windows 7
CPU: Intel Core i5 M540 or similar
RAM: 3 GB system memory
Hard Disk Space: 10 GB available space
Video Card: DX10 compatible graphics card with 512 MB memory (Nvidia GeForce GTS 250 series/
Gamepad

ATI Radeon HD 5750 series)
Sound Card: 100% DirectX 10 compatible Dolby Digital 5.1 sound card
DirectX: Microsoft DirectX 10.1

Minimum System Requirement
Operating System: Microsoft Windows Vista (Windows XP not supported)
CPU: Intel Core 2 Duo 2.6 GHz or AMD Phenom X3 2.4GHz or similar
RAM: 2 GB System memory
Hard Disk Space: 10 GB available space
Video Card: DX10 compatible graphics card with 256 MB memory (Nvidia GeForce 8800 series/
Gamepad

ATI Radeon HD 2600 Pro)
Sound Card: 100% DirectX 10 compatible sound card
DirectX: Microsoft DirectX 10

Game-game ringan bergaya arcade mulai banyak bertebaran di XboxLive, PSN, ataupun Steam, salah satunya adalah Renegade Ops yang datang dari perusahaan pembuat Just Cause 2. Dari judulnya memang tampak simpel, namun gameplay-nya tidak sesimpel judulnya. Game ini menawarkan action shooter yang epik, baik itu dalam Single Player maupun Multiplayernya yang memiliki fitur Splitscreen untuk bermain bersama teman secara lokal dengan layar terbagi dua atau bermain bersama hingga 4 pemain secara online. Sementara itu game ini juga menyediakan Leaderboard untuk mengadu dan memamerkan nilai Anda kepada teman-teman.
Plot cerita game ini berkisah tentang seorang tokoh jahat bernama Inferno yang sangat berambisius untuk menguasai dunia dengan menghancurkan kota-kota besar. Pihak pemerintah ingin bernegosiasi dengan Inferno, namun ditentang oleh jenderal Bryant yang menginginkan untuk memberi hukuman setimpal pada Inferno yang telah menghancurkan kota dan membunuh penduduk sipil. Dengan menanggalkan jabatannya, Bryant bersama timnya turun tangan sendiri untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran. Penceritaan game ini tidak mengunakan animasi seperti game-game saat kini, melainkan hanya dengan gambar yang berstyle komik dan novel.
Dari segi gameplay game ini mengunakan perspektif dari atas ke bawah seperti halnya pada game Gatling Gears. Kita dapat memilih salah satu dari empat karakter yang masing-masing memiliki mobil tempur unik, diantaranya Armand dengan APC yang memiliki abiliti Shield untuk mengubah seluruh bodi menjadi perisai, Diz dengan APC yang memiliki abiliti EMP sehingga dapat menonaktifkan semua senjata musuh dalam area, Roxy dengan buggy yang memiliki abiliti memanggil air strike, dan yang terakhir Gunnar dengan mobil humvee yang memiliki abiliti menembakan senjata meriam. Serta untuk versi Steam mendapatkan tambahan karakter yang bernama Gordon Freeman dari game HalfLife dengan mobil yang memiliki abiliti dapat menghadirkan monster Antlions.
Masing-masing mobil tempur memiliki senjata utam sebuah machine gun, namun dengan melahap Power Ups akan dapat meningkatkan kekuatannya. Disamping itu, mobil kita juga dilengkapi dengan senjata sekunder yang dapat dikustom dengan tiga jenis senjata yang berbeda, yakni Rail Gun, Rocket Launcher, ataupun Flamethrower. Amunisi dari senjata sekunder sangat terbatas dan tidak dapat dipergunakan sesering mungkin untuk menjaga mobil kita menjadi over power.

Alan Wake’s American Nightmare


  Game Alan Wake's American Nightmare (PC/ENG)
Minimum System Requirements:
Recommended System Requirements:
CPU:Dual Core 2GHz Intel or 2.8GHz AMD
CPU:Quad Core 2.66GHz Intel or 3.2GHz AMD
RAM:2 GB RAM
RAM:4 GB RAM
VGA:DirectX 10 compatible with 512MB RAM
VGA:DirectX 10 compatible or later with 1GB RAM
DX:DirectX 9.0c
DX:DirectX 10
OS:Windows XP SP2
OS:Windows 7
http://gamesystemrequirements.com/
HDD:8 GB HD space
HDD:8 GB HD space
Sound:DirectX 9.0c compatible
Sound:DirectX 9.0c compatible
Alan Wake aslinya merupakan game PC yang berubah menjadi game multiplatform untuk PC dan Xbox 360, dan akhrinya berubah menjadi game eksklusif Xbox 360. Namun setelah hari demi hari berlalu, bulan demi bulan berlalu, penjualan Alan Wake di Xbox 360 kurang memuaskan, Remedy akhirnya dapat ijin buat menerbitkannya di PC.
Hal yang serupa terjadi pada Alan Wake’s American Nightmare yang aslinya merupakan game eksklusif Xbox 360 dan kini akhirnya juga akan terbit di PC.
Remedy mengumumkan bahwa mimpi buruk khas amerika dari Alan Wake bakal terbit di Steam pada 22 Mei 2012 dan sudah bisa dipesan dengan harga 13,49 dollar. Harga ini merupakan harga diskon dari harga asli 14,99 dollar, sebuah diskon yang diberikan bagi semua pemesan Alan Wake’s American Nightmare.
Para pemain di PC akan menikmati petualangan Alan Wake yang lebih tajam, detail, dan nikmati daripada versi Xbox 360 berkat gambar yang lebih jelas dan bisa jadi lebih seram kalau memainkannya di multi monitor.
Buat yang udah punya Alan Wake, bisa menikmati diskon tambahan sebesar 15 %. “Anggap itu sebagai bonus bagi para penggemar”, ucap Markus Maki dari Remedy.

Sonic the Hedgehog 4: Episode II


Sonic 4
Sonic the Hedgehog 4 is set after the events of Sonic & Knuckles. After Sonic manages to destroy Dr. Eggman ‘s Death Egg and with Angel Island back in the sky, he decides it is time to take a much deserved break. After parting with his companions Tails and Knuckles, Sonic sets off to explore new territories alone.
However, unbeknownst to him, his nemesis, Dr. Eggman, has survived their last encounter, and has revisited and improved some of his very best robotic creations in another attempt to defeat Sonic. Sonic must travel through a variety of zones to defeat Dr. Eggman once again.


Game Details

Genre:
Developer: ,
Publisher:
Official Game Site: Sonic the Hedgehog 4: Episode II
Wiki: Sonic 4
Platforms: PC, PS3, Xbox 360

Sonic the Hedgehog 4: Episode II Release Date

PC Release Dates

  • 2012-05-15Out Now!
  • 2012-05-15Out Now!

PlayStation Release Dates

XBox Release Dates

Sonic the Hedgehog 4: Episode II Minimum System Requirements

ProcessorPentium 4 @ 3.2 GHz/Athlon 64 3000+ or Equivalent & above
Video Card256 MB (NVIDIA GeForce 7600/AT Radeon X1300) & above
Memory1 GB (2 GB on Vista) GB RAM
OSWindows XP/Vista/Win7
HDD Space500 MB HD space
Additional InfoSound:DirectX Compatible

Far Cry 2 Fortune’s Pack

Far Cry 2: Fortune's Edition System Requirements
1 DVD SETUP - GOG
(Publisher: Ubisoft | Developer: Ubisoft | Genre: Action, Shooter, First-Person, Modern)
 
 
What’s cool about it:
One of the most interactive and destructible environments ever made for an open world game, with special attention paid to a realistic fire engine that’s a pyromaniac’s dream come true.
Fight for different rival factions as you confront the ugly truths about conflict in a poor, war-torn country.
Great story complemented by fantastic open world first-person gameplay!

Bonus contents:
- manual
- 2 posters
- 10 wallpapers
- soundtrack
- 16 avatars
- 10 artworks map


Risen 2: Dark Waters


Risen 2: Dark Waters

 
 Genre: RPG
Developer: Piranha Bytes
Publisher in Russia: Akella


System Requirements: -

Minimum:
OS: Windows XP (with Servicepack 2)
Processor: Dual Core with 2.1 GHz
Memory: 2 GB System RAM
Hard Disk Space: 5.5 GB
Video Card: 512 MB Radeon 3870 / GeForce 8800 GTX
DirectX®: 9.1c
Sound: DirectX compatible soundcard
Additional: Keyboard/mouse or gamepad required Internet Connection required for online activation

Recommended:
OS: Windows XP (with Servicepack 3), Windows Vista (with Servicepack 1), Windows 7
Processor: Dual Core with 3 GHz
Memory: 4 GB System RAM
Video Card: 1024 MB Radeon 4890 / GeForce GTX 260
 
 
Risen 2 review thumb
Risen 2 has the best jumping animation in all of gaming. Press space and your plumvoiced pirate raises one leg and skips forward. Not only is it the cutest thing I’ve ever seen done by a hairy man in shorts (and I’ve seen Graham play badminton), but it moves Risen 2’s nameless hero around faster than walking.

I spent most of the game cheerfully skipping between proclamations of doom, this being an RPG set on a group of islands on the frontline in the battle against sea-dwelling godmonstrosities called the Titans.
Risen 2 assumes more than a passing familiarity with the events of the middling-quality first game. The supporting cast don’t do a lot to assist the bewildered, dropping names before you’ve met the character in question, and assuming perfect recollection of a mess of mythology that was barely explained the first time around.
Risen 2 review
Aim for the balls!
That mythology is pirate cliché, all bottles of grog and pilfering parrots, but viewed through the weird, distorting lens of Risen’s Germanic origins. Five hours in, I came across pirates loyal to the antagonistic captain Crow. We traded words, the conversation dominated by my party member captain Steelbeard. After a short fight, companion Patty admonished me for starting the ruckus. I protested my innocence; she responded with the baffling “sure, if you were five years old!”
Risen 2 is also anachronistic – bordering on racist and sexist – in its portrayal of women and the island’s indigenous tribes. Patty is forced to work in a kitchen early on in the story, because – as your nameless hero asserts – she is a woman, after all. Attempts to protest and present the section as social commentary are undercut when you’re made to pressgang her into service in order to advance the story. Local tribes, too, are treated like characters from an early Tintin adventure. They spout nonsense words, practice voodoo, wear very few clothes, and are most commonly referred to as ‘savages.’ It doesn’t feel like the game sets out to be malicious, but the tone sat uneasily with me at a few junctures.
At other times, Risen 2 is downright endearing. The voice actors are trying so hard to deliver accurate intonations and inflections that the result succeeds despite the grammatical insanity of the script. If nothing else, I spent most of my time distracted by the exuberant animation: lines are accompanied by over-gesticulation that would make a Power Ranger wince.
Risen 2 review
Crocodile surfing: don’t do it, kids.
The frequency with which voice actors are reused can also be hilarious, when it isn’t just incredibly grating. Speak to the lone guard of a storeroom in the first port you visit, and he’ll give you a fetch quest in the Queen’s English. Complete it, and he’ll hand over your reward in the same cut-glass tones. But speak to him once more, his role as questgiver over, and he’ll cough out “NO, NOT RIGHT NOW” with the voice of an anthropomorphised frog.
Fetch quests are endemic to Risen 2. The store-guarding frog man of that example asked me to collect six smashed boxes washed up on a beach from a wreck, to recover the most important parts of the ship. I stepped over perfectly useful anchors and oars in order to collect all six boxes, each as arbitrary and seemingly useless as the last. Filler quests don’t get much more thrilling as the game goes on, either. Mooching around a tribal village, I was asked by a woman stirring a pot to collect offerings for a festival from four people. Three of those people stood no less than ten paces away from her. The fourth was 30 seconds up the road. Whatever was in that pot, it must have been incredibly important.
A number of quests demand you follow someone to somewhere. But their AI is idiotic: the computer sprints its charges into contact with streams of enemies. Half of your part-time companions have the decency to fight back, making the battle into a team fight, but the other half cower in a corner as you’re called in to protect them from tribal warriors, jaguars, or particularly miffed pigs. Your cowardly friends are rarely in serious danger of death, but they will attract the attention of the fauna of these lush islands, before directing it straight onto you.

Binary Domain





SEGA secara resmi mengumumkan perilisan game third person squad shooter Binary Domain untuk PC pada tanggal 27 April 2012 melalui layanan digital download seperti Steam. Game yang dikembangkan oleh Devil’s Details ini dijual di Steam seharga $39,99 USD dengan bonus peta, kostum dan dua jenis senjata untuk permainan multiplayer.
Binary Domain bercerita tentang Tokyo di tahun 2080 dan sebuah perusahaan bernama Amada Corporation yang melanggar Geneva Code pasal 21 dengan membuat robot humanoid yang berpikir bahwa mereka adalah manusia. Para humanoid yang disebut dengan nama Hollow Children ini telah mengganggu kehidupan para manusia, sehingga Dan Marshall dan R.U.S.T Crew ditugaskan untuk mencari dan menghancurkan Amada Corporation beserta seluruh Hollow Children.
Game yang sebelumnya hanya dirilis untuk platfom PlayStation 3 dan Xbox 360 ini memperkenalkan sistem konsekuensi, yang dipengaruhi dari setiap tindakan yang dipilih dan kata-kata yang diucapkan oleh gamer. Para robot yang menjadi lawan gamer memiliki kekurangan yang berbeda-beda, dengan procedural damage system gamer dapat menganalisanya terlebih dahulu sebelum menemukan kelemahan dan menggunakannya untuk dapat mengalahkan para robot. Gamer juga mendaat kesempatan untuk memilih skill yang cocok dengan gaya permainannya, serta modifikasi senjata yang disukainya.
Berikut ini adalah system requirement untuk memainkan Binary Domain di PC
Minimum:
  • OS: Microsoft Windows 7/Vista/XP
  • Processor: Intel Core 2 Duo @ 2.66 GHz or AMD equivalent
  • Memory: 2GB RAM (XP)/3GB RAM (Windows 7 / Vista)
  • Graphics: NVIDIA GeForce GT220 (512MB) / ATI Radeon HD 2600 XT (512MB)
  • Hard Drive: 8 GB free hard drive space
Recommended:
  • OS: Microsoft Windows 7
  • Processor: Intel Core i5 @ 2.66 GHz or AMD equivalent
  • Memory: 3GB RAM
  • Graphics: NVIDIA GeForce GTX 460 (1GB) / ATI Radeon HD 5750 (1GB)
  • Hard Drive: 8 GB free hard drive space

DiRT Showdown

DiRT Showdown (BLACKBOX) PC Game
System Requirement:

  • OS: Windows Vista or Windows 7
  • Processor: AMD Athlon 64 x2 or Intel Pentium D @3.2Ghz
  • Memory: 2 GB RAM
  • Graphics: AMD HD2000 Series, Nvidia 8000 Series, Intel HD Graphics 2500, AMD Fusion A4
  • DirectX: 11
  • Hard Drive: 10 GB HD space
  • Sound: DirectX Compatible Sound Card



DiRT Showdown adalah sebuah game racing yang bisa dibilang ekstrim. Game besutan Codemaster ini adalah penggabungan dari game sebelumnya yaitu DiRT 2 dan DiRT 3. DiRT Showdown menyediakan sekitar 50 buah event yang berlokasi di berbagai tempat. Mulai dari San Francisco, Miami, Nevada, Michigan, London dan juga sampai ke Tokyo. Dari begitu banyaknya event dan lokasi yang dihadirkan, tiga buah kategori disiapkan untuk dimainkan. Racing (speed), Demoliton Derby (destruction) & Hoonigan (style).

DiRT Showdown (BLACKBOX) PC Game
DiRT Showdown (BLACKBOX) PC Game

UEFA EURO 2012

UEFA EURO 2012 - PC Game
Menyambut gelaran akbar 4 tahunan negara-negara Eropa yang sebentar lagi akan dimulai, EA Sport mengeluarkan game yang diberi nama UEFA EURO 2012. Sebenarnya Ini adalah game FIFA 12 tapi di dalamnya ditambah UEFA EURO 2012.

INFO:
Release name: UEFA.EURO.2012-SKIDROW
Publisher: Electronic Arts
Developer: EA Sports
Genre: Sport
Size: 6.5 GB
Links: Homepage - Gamespot - iGN - NFO

Description:
Lead your country to UEFA EURO 2012 glory with the official and exclusive FIFA 12 digital expansion pack. EA SPORTS UEFA EURO 2012 recreates the passion and rivalry of the official tournament with all 53 UEFA member national teams, all eight official stadiums, and all the pageantry and atmosphere of one of the largest and most-watched sporting events on the planet. Compete as your favourite country in an authentic online tournament mode against rival nations in the group stage, progress through the knockout rounds, and ultimately compete for the chance to be crowned the UEFA EURO 2012 champion.
UEFA EURO 2012 - PC Game
UEFA EURO 2012 - PC Game
UEFA EURO 2012 - PC Game
Features:
  • Win UEFA EURO 2012 – Compete with any of the 53 UEFA member national teams against rival nations in the official tournament and lead them to glory. Play in all 8 official stadiums that come to life with the pageantry and festivity of the real-world tournament in Poland-Ukraine.
  • EA SPORTS Football Club Challenges – A live service that drives real-world story lines into the game, enabling fans to relive moments from qualifying and the real-world tournament through scenario-based challenges. The live service will deliver challenges during UEFA EURO 2012, giving fans the chance to change history. Challenges will enable fans to earn experience points and level up their EA SPORTS Football Club profile.
  • Dominate Europe – Build, manage and compete with a customized squad against other European nations in the all-new Expedition Mode. Start with your favourite European player or FIFA 12 Virtual Pro as the captain, and then craft the perfect strategy for European domination. Earn better players from defeated nations as you travel the continent to build your squad. Unlock and then defeat the best nations to earn the best players in your campaign quest to defeat all 53 countries and complete the journey to conquer Europe.
  • Spectacular Presentation – UEFA EURO 2012 comes to life in spectacular fashion with all the emotion and pageantry of the official tournament, including all 8 official licensed stadia. The atmosphere comes to life with confetti cannons, streamers, flags and fireworks as if you were on the pitch in Poland or the Ukraine.
  • Awarding-Winning Gameplay – UEFA EURO 2012 is an expansion to the award-winning FIFA 12. The official videogame of UEFA EURO 2012 is powered by the Player Impact Engine, and revolutionary gameplay innovations like Precision Dribbling, Tactical Defending, and Pro Player Intelligence.
Minimum System Requirements
  • OS: Windows XP/Vista/7
  • Processor: Intel Core 2 Duo @ 1.8 Ghz / AMD Athlon 64 X2 3800+
  • Memory: 1 Gb
  • Hard Drive: 8 Gb free
  • Video Memory: 256 Mb
  • Video Card: nVidia GeForce 7600 / ATI Radeon X1600
  • Sound Card: DirectX Compatible
  • Network: Broadband Internet Connection for Online Multiplayer
  • DirectX: 9.0c
  • Keyboard
  • Mouse
Recommended System Requirements
  • OS: Windows XP/Vista/7
  • Processor: Intel Core 2 Duo @ 2.4 GHz / AMD Athlon 64 X2 5000+
  • Memory: 2 Gb
  • Hard Drive: 8 Gb free
  • Video Memory: 512 Mb
  • Video Card: nVidia GeForce 8800 GTX / ATI Radeon HD 3850
  • Sound Card: DirectX Compatible
  • Network: Broadband Internet Connection for Online Multiplayer
  • DirectX: 9.0c
  • Keyboard
  • Mouse

Streetfighter x Tekken


Street_Fighter_x_Tekken

Streetfighter x Tekken Minimum System Requirements
OS: Windows XP
CPU: Intel Dual Core 1.8GHz (or higher) or AMD Athlon II X2 (or higher)
RAM: 1GB (or higher)
GPU: DirectX 9.0c / Shader3.0 or higher compatible nVidia GF6600 (or higher) or ATi X1600 (or higher) with 256MB of RAM
HDD: 10GB of free hard drive space
AUDIO: DirectSound compatible, DirectX 9.0c (or higher) compatible
INPUT: Mouse, Keyboard
RES: 800x600 resolution @ 30FPS



Capcom memang bukan nama baru lagi untuk urusan crossover. Sejumlah crossover sudah berkali-kali dilakukannya, dari yang mungkin untuk dipertarungkan seperti Capcom vs. SNK, sampai dengan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya seperti Tatsunoko vs. Capcom. Dari lingkup yang hanya sekedar Street Fighter, sampai yang mengikutsertakan seisi Capcom. Sang perusahaan tampaknya memang benar-benar menikmati hal ini, bahkan sampai akhirnya terlintas dalam benak Yoshinori Ono (Capcom) dan Katsuhiro Harada (Namco) untuk mempertemukan petarungnya masing-masing yang berasal dari Street Fighter dan Tekken dalam sebuah game fighting baru.
Street Fighter dan Tekken, keduanya merupakan game fighting yang sangat berbeda dengan karakteristik masing-masing, juga dengan basis massa yang berbeda pula. Sementara ada banyak gamers yang menikmati keduanya, tidak dapat dipungkiri pula halnya keberadaan mereka yang hanya mendalami satu dari dua game favorit gamers fighting ini. Itulah yang menjadikan kolaborasi dua game ini terkesan cukup sulit, atau bahkan bisa dibilang mustahil untuk dilakukan. Mengingat hal tersebut, Capcom dan Namco pun sepakat untuk membuat dua game yang berbeda demi memuaskan ekspektasi dari kedua fanbase. Sementara Tekken X Street Fighter sedang dalam persiapan untuk diluncurkan nantinya oleh Namco, Street Fighter X Tekken datang lebih dulu dan sudah dapat dicoba fans Street Fighter sekarang ini.
Layaknya Street Fighter IV dan berbagai update-nya yang datang dalam beberapa tahun terakhir, Street Fighter X Tekken adalah game fighting bergrafis 3D yang dimainkan dengan gameplay 2D khas Street Fighter. Hal yang sangat alamiah bagi Ryu, Ken, Chun-Li, dan kawan-kawan, namun merupakan sesuatu yang sama sekali baru bagi Jin, Kazuya, dan para pendekar The King of Iron Fist Tournament. Jin dan para petarung Tekken yang selama ini dapat kalian mainkan dengan sistem sidestep dan combo yang memanfaatkan bounce kini hanya dapat dimainkan dengan cara konvensional Street Fighter. Apakah mungkin kedua kubu ini dapat bertarung secara sepadan?
Meski cukup terkesan seperti ‘just another Street Fighter game’ bagi sebagian gamers, Street Fighter X Tekken bukanlah sebuah pengembangan yang buruk. Capcom telah sebaik mungkin mengadaptasikan para petarung Tekken dengan alam 2D yang semula dirasa kurang cukup menguntungkan. Serangan proyektil yang umum dimanfaatkan pemain Street Fighter tidaklah sepenuhnya menjadi masalah bagi karakter-karakter Tekken disini. Sebagai pengganti dari mekanisme sidestep yang tidak dimungkinkan dalam game ini, mereka mampu mengantisipasi Hadouken dan memperpendek jarak dengan move bersifat evasive seperti roll dalam The King of Fighters (contoh: Mist Step milik Kazuya). Selain itu, serangan proyektil pun dimiliki pula oleh beberapa karakter Tekken, misalnya Raven yang bisa melempar shuriken atau Jin yang bisa mengeluarkan semacam energy ball. Seperti di game asalnya sendiri, kubu Tekken pun memungkinkan esensi permainan yang menekankan combo dan rangkaian move list yang lebih banyak daripada Ryu dan tim Street Fighter sebagai kekhasan tersendiri. Jadi, bisa dikatakan karakter-karakter Tekken memang telah disesuaikan secara pas menurut aturan main Street Fighter.
Tidak hanya mempertahankan aspek yang sudah menjadi khas dari kedua belah pihak, Capcom pun menambahkan sejumlah sistem yang baru untuk game ini. Game ini dikemas dengan aturan gameplay tag 2-on-2 yang memungkinkan kalian cukup menghabisi salah satu karakter untuk memenangkan satu round-nya, yang membuatnya berkesan lebih seperti Tekken Tag Tournament 2 ketimbang Marvel vs. Capcom 3. Dengan mengadaptasi gameplay semacam ini, sejumlah sistem baru pun perlu kalian eksplorasi guna menguasai jalannya pertarungan.
Sambil menjaga health dari kedua karakter yang dibawa, kalian dapat melakukan switch karakter dan berbagai variasi combo dengan keduanya. Ada Launchers seperti di MvC3 untuk menghempaskan lawan ke udara dan melanjutkannya dengan combo dari karakter partner, Super Arts sebagai pamungkas seperti dalam SFIV, EX Special Moves yang merupakan power-up dari serangan biasa, dan sejumlah mekanisme yang memanfaatkan kombinasi tag. Seperti Tag Assault dalam Tekken Tag Tournament 2, Street Fighter X Tekken memperkenalkan pula fitur yang disebut Cross Assault dimana kedua tag kalian dapat melakukan serangan secara berbarengan dengan kalian yang menggerakkan salah satunya. Di samping Cross Assault, ada juga Cross Arts yang lebih seperti Super Arts dengan kedua karakter sekaligus. Berbeda dari Cross Assault dan Cross Arts yang lebih bersifat offensif, kalian dapat menggunakan Cross Cancel untuk melakukan counter terhadap desakan combo lawan. Sementara ada beberapa mekanisme yang dapat dilakukan secara bebas, sejumlah mekanisme tertentu hanya dapat dilakukan dengan mengkonsumsi Cross Gauge.
Street Fighter X Tekken pun memperkenalkan fitur baru yang disebut dengan Pandora Mode yang dapat diaktifkan dalam kondisi health di bawah 25%. Sekilas, Pandora Mode mungkin cukup mengingatkan kalian akan peran X-Factor dalam MvC3 dimana damage serangan kalian akan ditingkatkan. Bedanya, Pandora Mode bekerja dengan mempertaruhkan resiko yang sangat tinggi dan memiliki kemungkinan untuk malah kontan membuat kalah apabila kalian gagal menghabisi lawan dalam durasi yang diberikan. Ketimbang memberi keuntungan yang dapat dimanfaatkan, fitur ini malah terlalu beresiko untuk digunakan, terlebih saat menghadapi lawan sesama player yang dapat mengantisipasinya. Selain menjadi mekanisme yang diterapkan di dalamnya, Pandora juga merupakan hal yang menjadi perebutan antar para karakter dalam cerita game ini.
Selain Pandora, dalam Street Fighter X Tekken juga diperkenalkan Gem System sebagai salah satu mekanisme kunci. Kalian dapat memasang beberapa gem sekaligus untuk memberi keuntungan di tengah pertarungan. Masing-masing gem yang terbagi menjadi Boost Gems dan Assist Gems dapat diaktifkan oleh kondisi tertentu. Ada yang dapat aktif setelah kalian beberapa kali melakukan suatu hal, dan ada juga yang baru akan aktif melalui kondisi tertentu lainnya. Fitur ini memungkinkan tiap player dapat berkreasi untuk membuat gaya permainannya lebih unik satu sama lain.
Kualitas grafis dalam Street Fighter X Tekken pun tidak banyak berbeda dengan visualisasi yang telah dipopulerkan Capcom sejak Street Fighter IV. Jagoan-jagoan Tekken tetap kelihatan menarik dengan khasnya, walau kali ini disajikan dalam tampilan desain yang senada dengan Street Fighter. Beberapa stage pun dikemas unik dengan turut menyertakan stage yang diambil dari game lain Capcom seperti Dino Crisis dan Lost Planet, walau varian ini sebenarnya terlihat futuristik dan kurang pas untuk mempertemukan karakter-karakter dari kedua kubu. Selain itu, sejumlah stage juga ada yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti pada Mortal Kombat atau Tekken itu sendiri, guna memberikan nuansa yang lebih dinamis dalam pertarungannya. Terlepas dari kualitas in-game yang cukup memuaskan, minimnya cutscene berdurasi yang membuka dan menutup cerita karakter kembali dirasa sedikit mengecewakan.
Game inipun menawarkan dialog karakter dalam pilihan bahasa Jepang dan Inggris, yang mana menjadi salah satu nilai plus yang cukup diapresiasi para fans. Sayangnya, pilihan musik yang diperdengarkan di sejumlah stage terdengar biasa-biasa saja tanpa meninggalkan kesan yang melekat di telinga. Sebagai tambahan, Capcom turut memasukkan musik tematis dari beberapa karakter ikonik di luar kubu Street Fighter dan Tekken).
Selayaknya game fighting Capcom biasanya, Street Fighter X Tekken menawarkan cukup banyak karakter untuk dipelajari dengan mode permainan yang bukan hanya sekedar Arcade single-player. Ada mode seperti Trial dimana kalian akan diuji untuk melakukan berbagai mekanisme yang disediakan dalam pertarungan, atau Mission dimana kalian akan dihadapkan dengan lawan-lawan dalam berbagai kondisi dan bahkan keterbatasan yang diberlakukan. Selain itu, ada juga fitur disebut Scramble Mode yang memungkinkan empat karakter dapat bertarung sekaligus dalam satu layar.
Sementara ada kalanya Mission Mode dirasa membuat frustasi oleh karena tingkat kesulitan AI-nya, online multiplayer pun tidak diragukan kembali jadi nilai jual utama bagi para penggemar game fighting untuk membeli Street Fighter X Tekken. Namun disayangkan, kualitas netcode yang dipergunakan Capcom di game ini sepertinya belum sepenuhnya dapat mendukung jalannya pertarungan online yang lancar. Bahkan, musik di stage pun bakal kedengaran terganggu saat pertarungan berlangsung dengan koneksi yang kurang stabil. Semoga saja akan ada sebuah update untuk memperbaiki kualitas ini dalam waktu dekat.

Editor’s Tilt – 8.5

Street Fighter X Tekken sebenarnya adalah sebuah crossover yang cukup bagus. Sementara saya dapat memainkan karakter-karakter Street Fighter dengan cara yang hampir sepenuhnya sama seperti biasa, melihat karakter-karakter Tekken yang biasa memanfaatkan sidestep kini dimainkan dengan implementasi yang berbeda dari game asalnya pun bukanlah suatu hal yang salah dilakukan. Game inipun dilengkapi dengan mekanisme gameplay baru yang menarik untuk dipelajari para hardcore game fighting, mulai dari sistem tag sampai dengan gems yang dapat dieksplorasi untuk menciptakan gaya bertarung tersendiri.
 
 http://icenugraha.wordpress.com

Minggu, 03 Juni 2012

Sniper Elite V2

 

Sniper Elite V2 System Requirements
OS: Microsoft® Windows® Vista (Service Pack 2) or Windows® 7 (Windows® XP is NOT supported)
CPU: Dual-core CPU with SSE3 (Intel® Pentium® D 3GHz / AMD Athlon™ 64 X2 4200) or better
GPU RAM: 256 MB of memory and DirectX® 10 compatible graphics card
GPU: NVIDIA® GeForce® 8800 series / ATI Radeon™ HD 3870 or better
RAM: 2GB system memory
HDD: 10GB of free drive space
AUDIO: Microsoft® DirectX® 10.0 compatible sound card or better
DX: Microsoft® DirectX® 11.0


Bagi gamer yang menyukai game dengan latar belakang Perang Dunia Kedua, menyenangkan ketika mengetahui bahwa game bertema Perang Dunia Kedua belum sepenuhnya hilang. Terpaut hampir tujuh tahun dari seri originalnya Sniper Elite, pengembang game 505 Games dan Rebellion kembali merilis ulang game hit mereka dengan judul Sniper Elite V2. Sebagai third-person shooting, Sniper Elite V2 berfokus pada aksi sniping serta mengandalkan stealth untuk menyelesaikan misi-misi yang ada.
Roket V2
Menggunakan latar belakang yang sama dengan game sebelumnya yaitu Berlin pada musim semi 1945, gamer akan memainkan seorang tentara Amerika bernama Karl Fairburne. Karl ditugaskan untuk menghentikan pihak Rusia yang ingin mengambil ilmuwan Jerman yang mengerjakan proyek roket V-2, dengan cara membunuh atau menangkap para ilmuwan tersebut.

Sniper dengan berbagai senjata
Pada awal game, gamer akan diberikan satu misi tutorial untuk membiasakan gamer terhadap mekanisme dan kontrol dari game ini. Gamer akan dibekali oleh satu rifle, satu senapan mesin, dan satu pistol. Selain itu gamer juga akan dibekali oleh peledak untuk mengamankan daerah sekitar ketika gamer sedang dalam posisi untuk menembak.
Jenis-jenis senjata akan berkembang sejalan dengan misi-misi yang berhasil diselesaikan, meskipun variasi yang ada tidak terlalu banyak. Pemilihan jenis peledak terasa lebih krusial dibandingkan dengan senjata, karena sangat berpengaruh untuk menghalau musuh yang mendekat apabila posisi gamer ketahuan.
Berperang dengan mengendap-endap
Skill gamer untuk berjalan mengendap-endap sangat diperlukan ketika gamer berusaha mencapai posisi ideal untuk menembak dan bergerak ke posisi baru. Karena berjalan biasa akan menimbulkan suara dan bisa mengundang perhatian musuh. Mengalihkan perhatian musuh ke arah yang gamer inginkan dapat dilakukan dengan melempar batu. Jika dirasa perlu, gamer bisa menyerang musuh secara diam-diam untuk menghindari keributan.
Tentu saja, selalu ada pilihan untuk bertarung secara terbuka apabila gamer merasa lelah dengan kegiatan berjalan mengendap-endap. Namun bukan pilihan yang bagus mengingat gamer hanya seorang diri dan berada di belakang garis lawan.
Game ini memang mengandalkan aksi stealth dan menantang gamer untuk bergerak dengan sembunyi-sembunyi. Tetapi seringkali yang terjadi justru sebaliknya, posisi gamer terasa mudah sekali diketahui oleh musuh. Lucunya, sekali posisi gamer ketahuan oleh satu prajurit, prajurit yang lain dengan ajaibnya mampu mengetahui posisi gamer dengan tepat. Terkadang menyulitkan gamer untuk berpindah posisi dan mau tidak mau berperang secara terbuka.
Teknis namun nyata
Ada beberapa level kesulitan yang dapat gamer pilih dalam game ini. Level yang termudah mengizinkan gamer untuk tinggal mengarahkan senjata ke arah lawan dan menembak, tanpa perlu bersusah payah memperhitungkan faktor lainnya. Namun jika gamer memilih level yang lebih sulit, gamer akan ditantang untuk memperhitungkan kecepatan arah angin, gravitasi, kecepatan peluru, dan stabilitas bidikan gamer. Sepintas memang terlihat sangat teknis, namun faktor-faktor tersebut menambah rasa 'realisme' ke dalam game ini.
Sayangnya sensasi nyata yang berusaha disuguhkan dalam aksi menembak, tidak diikuti di aspek lainnya. Dari sisi pengalaman bermain, game ini seolah-olah justru terlepas dari suasana perangnya. Selain dari suara latar dan tampilan kota yang hancur karena dibombardir oleh bom, gamer mungkin tidak akan merasa bahwa gamer sedang berada di tengah-tengah perang. Game ini terasa sepi. Jadi untuk gamer yang menyukai adrenalin dan kekacauan dalam game perang, mungkin game ini tidak cocok.
Kondisi ini diperparah dengan AI musuh yang sering kali terlihat seperti bingung. Musuh terkadang berlari berputar-putar atau dengan bodohnya menaikkan kepala terlalu lama ketika sedang bersembunyi. Kondisi ini memudahkan gamer untuk menembak target tanpa perlu bersusah payah.
X-ray Kill Cam
Apabila gamer sukses menembak target dengan presisi yang baik, gamer akan melihat cut-scene gerak lambat dari peluru hingga menembus tubuh musuh yang disebut X-ray Kill Cam. X-ray Kill Cam merupakan salah satu highlight yang membedakan Sniper Elite V2 dari game perang lainnya.
Namun kehebatan grafik Sniper Elite V2, terutama di console, terhenti di X-Ray Kill Cam. Grafik lainnya tidak terasa istimewa, secara umum mungkin bisa disejajarkan dengan game tahun 2006 Call of Duty 3. Hanya pengguna PC yang mampu menikmati hasil maksimal dari game ini, pemandangan kota dari jauh terlihat lebih tajam dan jernih dalam versi PC dibandingkan versi console.
Misi utama dan co-op
Kampanye utama dari mode single-player kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 10 jam. Tapi kebanyakan dari misinya terasa linear karena gamer hanya dituntut untuk lari, sembunyi, menunggu, kemudian tembak. Repetisi ini akan terasa membosankan setelah beberapa waktu.
Selain itu, game ini juga menyediakan beberapa mode co-op online untuk dimainkan bersama rekan gamer. Mode co-op ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu Kill Tally, Bombing Run, dan Overwatch. Dalam Kill Tally, gamer akan diuji kemampuan berperangnya dalam survival mode. Sedangkan dalam Bombing Run, gamer akan ditantang untuk mengambil part dari berbagai lokasi dalam sebuah map untuk memperbaiki sebuah objek. Yang terakhir adalah Overwatch, yaitu mode dimana satu player menjadi sniper, dan player lainnya berperan sebagai foot soldier.
PLUS
Game Sniper Elite V2 akan melatih kesabaran dan kemampuan analisis gamer karena game ini menuntut kehati-hatian gamer dalam bergerak dan menentukan strategi bertempur.
Hanya untuk Dewasa/17 Tahun Keatas
X-ray Kill Cam yang merupakan unggulan dari game ini memang terlihat menakjubkan, namun sangat brutal. Gamer akan bisa melihat hancurnya organ-organ tubuh dan darah yang banyak. Sangat tidak disarankan untuk dimainkan oleh anak kecil dan remaja dibawah 17 tahun.

Resident Evil: Operation Raccoon City


 

Resident Evil: Operation Raccoon City Minimum System Requirements
CPU: Intel(R) Core(TM)2 Duo 2.4 Ghz or better, AMD Athlon(TM) X2 2.8 Ghz
RAM: 2GB
GPU: NVIDIA(R) GeForce(R) 8800GTS / ATI Radeon(TM) HD 3850

Resident Evil: Operation Raccoon City Max System Requirements
CPU: Intel(R) Core(TM)2 Quad 2.7 Ghz or better /AMD Phenom(TM)II X4 3 Ghz
RAM: 4GB
GPU: NVIDIA(R) GeForce(R) GTX 560 / Radeon HD 6950




[Review] Resident Evil: Operation Raccoon City

Konsep menggunakan zombie sebagai human zombie shield
Dari segi visual, kita akan menemui banyak daerah yang pitch black, alias tidak terlihat apa-apa karena tidak ada cahaya, padahal kita setting gamma sudah maximum. Seringkali kita akan kesulitan melihat arah dan mencari musuh karena gelapnya layar. Untungnya, penampilan karakter cukup baik dilihat dan para zombie cukup "variatif", seperti zombie dengan bahan peledak tertempel di kepalanya dan sebagainya.
Multiplayer Mode
Selain Campaign Mode yang linear, Resident Evil: Operation Raccoon City menawarkan pengalaman bermain multiplayer. Ada empat mode multiplayer, di antaranya adalah Heroes (4 vs 4), Biohazard (adu cepat merebut vial), Survivors (survival melawan komputer), dan Team Attack.

Multiplayer
Tentu saja yang paling terkenal di sini adalah mode Heroes, karena kita bisa memilih karakter-karakter Resident Evil seperti Leon S. Kennedy, Claire Redfield, Jill Valentine, Ada Wong dan berbagai karakter lain untuk saling baku tembak antar tim ditemani oleh BOW yang mengganggu. Malah boleh dibilang, hanya mode inilah yang paling banyak dimainkan. Bersiaplah untuk berebut Leon S. Kennedy dengan pemain lain.
Sayangnya, loading time untuk main multiplayer cukup lama, sementara waktu bermain jika satu tim benar-benar jago, bisa lebih singkat daripada waktu loading tersebut. Apalagi game Resident Evil: Operation Raccoon City kadang-kadang suka terkunci di layar loading (sepertinya masalah koneksi) yang memaksa kita harus quit game.
Editor's Tilt - 4,0
Sebagai game shooter, rasanya terlalu cepat kita kehabisan peluru, ditambah lagi untuk membunuh satu musuh diperlukan terlalu banyak peluru, mana para zombie sepertinya kebal peluru (no flinch) dan gameplay mechanics-nya begitu buruk. Di lain pihak, sebagai franchise Resident Evil, Operation Raccoon City terasa terlalu shooter dan kehilangan nuansa horror, tidak layak disebut Resident Evil.

Hadirnya Leon tetap gagal menyelamatkan Operation Raccoon City
Resident Evil: Operation Raccoon City memang pantas kalau disebut sebagai game shooter berlokasi di Raccoon City dengan item dan sound effect Resident Evil yang menggunakan gameplay mechanics terburuk saat ini. Bahkan keberadaan Leon S. Kennedy tidak bisa menyelamatkan Operation Raccoon City.