Tom Clancy’s Ghost Recon: Future Soldier (GRFS) adalah entri terbaru untuk franchise
Ghost Recon milik Ubisoft. Game ini pertama kali diumumkan Desember
2009, tetapi ternyata terus diundur beberapa kali dan akhirnya dirilis
pada tanggal 22 Mei 2012 kemarin. Apakah pengunduran ini berarti
menghasilkan game yang bagus atau jelek?
Apabila anda sempat menonton Ghost Recon: Alpha,
GRFS kembali melanjutkan cerita dari film pendek tersebut. Sebuah Ghost
Team yang beranggotakan empat orang ditugaskan untuk menghentikan
penggelapan senjata api . Penelusuran operasi ini membawa Ghost Team
keliling ke berbagai negara.
GRFS adalah third-person cover-based shooter. Meskipun begitu, pada saat anda membidik menggunakan sight, kamera berubah menjadi first person agar anda bisa mendapatkan presisi yang lebih tinggi.
Sistem cover GRFS cukup baik. Beberapa cover bisa dihancurkan sebagian, hal ini memaksa anda harus pindah tempat. Untuk pindah ke cover berikutnya pun cukup mudah, anda hanya perlu memilihkan tempat cover yang anda inginkan, kemudian tahan tombol cover hingga sampai tempat tersebut. GRFS juga menawarkan sistem suppressed. Apabila anda sedang dalam cover dan musuh menembakkan machine gun, jarak penglihatan anda akan semakin kecil dan kamera akan bergoyang. Anda akan mengalami kesulitan untuk menembak musuh.
GRFS yang memiliki setting futuristik ini memiliki kelebihan berupa banyak tools yang canggih seperti active camouflage yang akan membuat anda menjadi stealth, drone untuk melihat situasi sebelum masuk, dan sensor grenade untuk mendeteksi posisi musuh meskipun ada di balik tembok. Masing-masing tools ini sangat membantu anda dalam menjalankan misi. Selain tools yang futuristik, GRFS
juga menawarkan sebuah fitur yang bernama Gunsmith. Dalam Gunsmith anda
bisa mengkostumisasi senjata ada secara maksimal. Anda bisa kostumisasi
senjata anda mulai dari cat senjata hingga pelatuk senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar