Siapa yang tidak mengenal nama besar Bethesda? Developer dan
publisher yang satu ini memang sudah menelurkan begitu banyak franchise
game raksasa, dengan kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Nama-nama
besar seperti Fallout dan Elder Scrolls lahir dari tangan mereka, dan
selalu datang dengan kualitas yang mampu mendominasi industri game itu
sendiri. Basis fans yang kuat ternyata tidak membuat Bethesda terlena
begitu saja. Kebutuhan untuk terus memikat hati gamer mendorong
perusahaan ini untuk terus berinovasi dan menelurkan seri-seri game baru
dengan pesona yang tidak kalah hebatnya. Salah satu yang terbaru?
Sebuah seri yang sudah sangat diantisipasi – Dishonored.
Gamer mana yang tidak terpukau ketika Dishonored diperkenalkan untuk
pertama kalinya. Lewat beragam screenshot dan trailer yang dirilis
untuknya, gamer ditawarkan kesempatan untuk menjelajahi sebuah dunia
steampunk eksotis yang menawan mata. Bethesda memang harus diakui
berhasil membuat mata dunia mengarah pada Dishonored lewat beberapa
perkenalan gameplay yang cukup mengejutkan. Tidak hanya sekedar
menyelinap dan mengatasi setiap ancaman yang ada, sang karakter utama
juga dibekali dengan berbagai kemampuan khusus yang membuat pertarungan
berjalan lebih epik dan menarik. Arkane Studios – developer di balik
Dishonored juga menjadikan kebebasan sebagai salah satu elemen utama
yang dijual. Setelah penantian yang mendebarkan, kesempatan untuk
menikmati Dishonored secara langsung akhirnya tiba!
Bagaimana performa keseluruhan dari IP baru yang ditelurkan oleh
Bethesda ini? Kami akan membahasnya lebih dalam lewat review ini. Satu
yang pasti, Dishonored mampu meninggalkan pesona yang cukup kuat untuk
membuat kami menyematkan sub-judul di atas. Apa yang sebenarnya ia
tawarkan?
Plot
Corvo Attano – sang bodyguard yang dituduh telah menghabisi sang majikannya sendiri. Balas dendam menjadi solusi terbaik.
Siapakah sosok di balik topeng pembunuh yang menghiasi beragam
screenshot dan trailer Dishonored selama ini? Anda akan berperan sebagai
Corvo Attano, bodyguard kepercayaan dari Jessamine Kaldwin – Ratu dari
Dunwall, sebuah kota pelabuhan yang menjadi setting utama di Dishonored
ini. Pulang dari usahanya untuk mencari obat untuk Rat Plague, wabah
berbahaya yang kini sedang menyerang Dunwall, Corvo ternyata harus
berhadapan dengan mimpi buruk lain yang tidak kalah mengerikan. Ketika
melaporkan perkembangan
quest-nya, Corvo justru harus
berhadapan dengan usaha kudeta yang dilakukan terhadap sang ratu.
Pertarungan berdarah terjadi, dan Corvo harus melihat tewasnya sang Ratu
di depan mata kepalanya sendiri. Tidak hanya itu saja, sang putri
satu-satunya – Emily juga diculik. Bagian terburuknya? Sang perencana
kudeta – Lord Regent ternyata berhasil membuat skenario seolah-olah
Corvo-lah yang melakukan kejahatan yang satu ini.

Walaupun Corvo mendapatkan predikat sebagai public enemy no.1,
beberapa politikus dan tokoh militer Dunwall yang mengetahui kebenaran
di balik kematian sang Empress berusaha membantu Corvo. Mereka
melahirkan sebuah kelompok yang bernama The Loyalists.

Topeng
“steampunk”-nya merepresentasikan sosok Corvo sebagai seorang assassin
yang ditakuti. Namun bukan sekedar untuk kepentingan estetika dan
penyamaran, topeng ini juga memiliki beragam fungsi mekanis yang akan
membantu perjalanan Corvo.

Untungnya,
Corvo kini lebih kuat daripada sebelumnya. Sebuah “makhluk” spirituil
yang menamakan dirinya – The Outsider menyuntikkan Corvo dengan sejumlah
kemampuan magis yang epic!
Disalahkan dan terperangkap dalam ketidakpastian, petualangan gelap
Corvo baru saja dimulai. Untung saja, beberapa bawahan yang mengetahui
kebenaran di balik pembunuhan ini memutuskan untuk melawan balik Lord
Regent. Sebuah organisasi baru – The Loyalist terbentuk dan menjadikan
Hound Pits pub sebagai lokasi basis perjuangan mereka. Tidak hanya
mendapatkan dukungan dari para loyalis, Corvo juga mengalami sebuah
perjalanan spiritual, bertemu dengan The Outsider – sebuah eksistensi
spirituil yang merepresentasikan kualitas Tuhan dan Iblis. Garis hidup
penuh tragedi yang mengintai Corvo menarik The Outsider untuk mengamati
perjalanannya lebih dalam. The Outsider juga menyuntikkan kemampuan
magis bagi Corvo, yang memungkinkannya untuk melakukan banyak hal yang
tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Quest Corvo untuk mencari
Emily dan membalaskan dendam sang ratu pun dimulai. Darah pun siap
tercurah dan mengalir deras. Anda tidak hanya harus berhadapan dengan
para pasukan Dunwall, Anda juga harus berhadapan dengan The Weeper,
sebuah “produk monster”yang dihasilkan oleh Rat Plague.
Mampukah Corvo membalaskan dendam untuk sang ratu? Apa sebenarnya
agenda dari The Loyalist? Apa yang membuat The Outsider tertarik pada
karakter yang satu ini? Semua misteri ini akan terjawab ketika Anda
memainkan Dishonored.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar