OS: Windows XP
CPU: Intel Dual Core 1.8GHz (or higher) or AMD Athlon II X2 (or higher)
RAM: 1GB (or higher)
GPU: DirectX 9.0c / Shader3.0 or higher compatible nVidia GF6600 (or higher) or ATi X1600 (or higher) with 256MB of RAM
HDD: 10GB of free hard drive space
AUDIO: DirectSound compatible, DirectX 9.0c (or higher) compatible
INPUT: Mouse, Keyboard
RES: 800x600 resolution @ 30FPS
Capcom memang bukan nama baru lagi untuk urusan crossover. Sejumlah crossover sudah berkali-kali dilakukannya, dari yang mungkin untuk dipertarungkan seperti Capcom vs. SNK, sampai dengan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya seperti Tatsunoko vs. Capcom. Dari lingkup yang hanya sekedar Street Fighter,
sampai yang mengikutsertakan seisi Capcom. Sang perusahaan tampaknya
memang benar-benar menikmati hal ini, bahkan sampai akhirnya terlintas
dalam benak Yoshinori Ono (Capcom) dan Katsuhiro Harada (Namco) untuk mempertemukan petarungnya masing-masing yang berasal dari Street Fighter dan Tekken dalam sebuah game fighting baru.
Street Fighter dan Tekken,
keduanya merupakan game fighting yang sangat berbeda dengan
karakteristik masing-masing, juga dengan basis massa yang berbeda pula.
Sementara ada banyak gamers yang menikmati keduanya, tidak dapat
dipungkiri pula halnya keberadaan mereka yang hanya mendalami satu dari
dua game favorit gamers fighting ini. Itulah yang menjadikan kolaborasi
dua game ini terkesan cukup sulit, atau bahkan bisa dibilang mustahil
untuk dilakukan. Mengingat hal tersebut, Capcom dan Namco pun sepakat
untuk membuat dua game yang berbeda demi memuaskan ekspektasi dari kedua
fanbase. Sementara Tekken X Street Fighter sedang dalam persiapan untuk diluncurkan nantinya oleh Namco, Street Fighter X Tekken datang lebih dulu dan sudah dapat dicoba fans Street Fighter sekarang ini.
Layaknya Street Fighter IV dan berbagai update-nya yang datang dalam beberapa tahun terakhir, Street Fighter X Tekken adalah game fighting bergrafis 3D yang dimainkan dengan gameplay 2D khas Street Fighter.
Hal yang sangat alamiah bagi Ryu, Ken, Chun-Li, dan kawan-kawan, namun
merupakan sesuatu yang sama sekali baru bagi Jin, Kazuya, dan para
pendekar The King of Iron Fist Tournament. Jin dan para petarung Tekken yang selama ini dapat kalian mainkan dengan sistem sidestep dan combo yang memanfaatkan bounce kini hanya dapat dimainkan dengan cara konvensional Street Fighter. Apakah mungkin kedua kubu ini dapat bertarung secara sepadan?
Meski cukup terkesan seperti ‘just another Street Fighter game’ bagi sebagian gamers, Street Fighter X Tekken bukanlah sebuah pengembangan yang buruk. Capcom telah sebaik mungkin mengadaptasikan para petarung Tekken dengan alam 2D yang semula dirasa kurang cukup menguntungkan. Serangan proyektil yang umum dimanfaatkan pemain Street Fighter tidaklah sepenuhnya menjadi masalah bagi karakter-karakter Tekken disini. Sebagai pengganti dari mekanisme sidestep yang tidak dimungkinkan dalam game ini, mereka mampu mengantisipasi Hadouken dan memperpendek jarak dengan move bersifat evasive seperti roll dalam The King of Fighters (contoh: Mist Step milik Kazuya). Selain itu, serangan proyektil pun dimiliki pula oleh beberapa karakter Tekken, misalnya Raven yang bisa melempar shuriken atau Jin yang bisa mengeluarkan semacam energy ball. Seperti di game asalnya sendiri, kubu Tekken pun memungkinkan esensi permainan yang menekankan combo dan rangkaian move list yang lebih banyak daripada Ryu dan tim Street Fighter sebagai kekhasan tersendiri. Jadi, bisa dikatakan karakter-karakter Tekken memang telah disesuaikan secara pas menurut aturan main Street Fighter.
Tidak hanya mempertahankan aspek yang sudah menjadi
khas dari kedua belah pihak, Capcom pun menambahkan sejumlah sistem yang
baru untuk game ini. Game ini dikemas dengan aturan gameplay tag 2-on-2 yang memungkinkan kalian cukup menghabisi salah satu karakter untuk memenangkan satu round-nya, yang membuatnya berkesan lebih seperti Tekken Tag Tournament 2 ketimbang Marvel vs. Capcom 3.
Dengan mengadaptasi gameplay semacam ini, sejumlah sistem baru pun
perlu kalian eksplorasi guna menguasai jalannya pertarungan.
Sambil menjaga health dari kedua karakter yang dibawa, kalian dapat melakukan switch karakter dan berbagai variasi combo dengan keduanya. Ada Launchers seperti di MvC3 untuk menghempaskan lawan ke udara dan melanjutkannya dengan combo dari karakter partner, Super Arts sebagai pamungkas seperti dalam SFIV, EX Special Moves yang merupakan power-up dari serangan biasa, dan sejumlah mekanisme yang memanfaatkan kombinasi tag. Seperti Tag Assault dalam Tekken Tag Tournament 2, Street Fighter X Tekken memperkenalkan pula fitur yang disebut Cross Assault dimana kedua tag
kalian dapat melakukan serangan secara berbarengan dengan kalian yang
menggerakkan salah satunya. Di samping Cross Assault, ada juga Cross Arts
yang lebih seperti Super Arts dengan kedua karakter sekaligus. Berbeda
dari Cross Assault dan Cross Arts yang lebih bersifat offensif, kalian
dapat menggunakan Cross Cancel untuk melakukan counter terhadap desakan combo
lawan. Sementara ada beberapa mekanisme yang dapat dilakukan secara
bebas, sejumlah mekanisme tertentu hanya dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi Cross Gauge.
Street Fighter X Tekken pun memperkenalkan fitur baru yang disebut dengan Pandora Mode yang dapat diaktifkan dalam kondisi health di bawah 25%. Sekilas, Pandora Mode mungkin cukup mengingatkan kalian akan peran X-Factor dalam MvC3 dimana damage
serangan kalian akan ditingkatkan. Bedanya, Pandora Mode bekerja dengan
mempertaruhkan resiko yang sangat tinggi dan memiliki kemungkinan untuk
malah kontan membuat kalah apabila kalian gagal menghabisi lawan dalam
durasi yang diberikan. Ketimbang memberi keuntungan yang dapat
dimanfaatkan, fitur ini malah terlalu beresiko untuk digunakan, terlebih
saat menghadapi lawan sesama player yang dapat mengantisipasinya.
Selain menjadi mekanisme yang diterapkan di dalamnya, Pandora juga
merupakan hal yang menjadi perebutan antar para karakter dalam cerita
game ini.
Selain Pandora, dalam Street Fighter X Tekken juga diperkenalkan Gem System sebagai salah satu mekanisme kunci. Kalian dapat memasang beberapa gem sekaligus untuk memberi keuntungan di tengah pertarungan. Masing-masing gem yang terbagi menjadi Boost Gems dan Assist Gems
dapat diaktifkan oleh kondisi tertentu. Ada yang dapat aktif setelah
kalian beberapa kali melakukan suatu hal, dan ada juga yang baru akan
aktif melalui kondisi tertentu lainnya. Fitur ini memungkinkan tiap
player dapat berkreasi untuk membuat gaya permainannya lebih unik satu
sama lain.
Kualitas grafis dalam Street Fighter X Tekken pun tidak banyak berbeda dengan visualisasi yang telah dipopulerkan Capcom sejak Street Fighter IV. Jagoan-jagoan Tekken tetap kelihatan menarik dengan khasnya, walau kali ini disajikan dalam tampilan desain yang senada dengan Street Fighter. Beberapa stage pun dikemas unik dengan turut menyertakan stage yang diambil dari game lain Capcom seperti Dino Crisis dan Lost Planet,
walau varian ini sebenarnya terlihat futuristik dan kurang pas untuk
mempertemukan karakter-karakter dari kedua kubu. Selain itu, sejumlah stage juga ada yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti pada Mortal Kombat atau Tekken itu sendiri, guna memberikan nuansa yang lebih dinamis dalam pertarungannya. Terlepas dari kualitas in-game yang cukup memuaskan, minimnya cutscene berdurasi yang membuka dan menutup cerita karakter kembali dirasa sedikit mengecewakan.
Game inipun menawarkan dialog karakter dalam pilihan
bahasa Jepang dan Inggris, yang mana menjadi salah satu nilai plus yang
cukup diapresiasi para fans. Sayangnya, pilihan musik yang
diperdengarkan di sejumlah stage terdengar biasa-biasa saja
tanpa meninggalkan kesan yang melekat di telinga. Sebagai tambahan,
Capcom turut memasukkan musik tematis dari beberapa karakter ikonik di
luar kubu Street Fighter dan Tekken).
Selayaknya game fighting Capcom biasanya, Street Fighter X Tekken menawarkan cukup banyak karakter untuk dipelajari dengan mode permainan yang bukan hanya sekedar Arcade single-player. Ada mode seperti Trial dimana kalian akan diuji untuk melakukan berbagai mekanisme yang disediakan dalam pertarungan, atau Mission
dimana kalian akan dihadapkan dengan lawan-lawan dalam berbagai kondisi
dan bahkan keterbatasan yang diberlakukan. Selain itu, ada juga fitur
disebut Scramble Mode yang memungkinkan empat karakter dapat bertarung sekaligus dalam satu layar.
Sementara ada kalanya Mission Mode dirasa membuat frustasi oleh karena tingkat kesulitan AI-nya, online multiplayer pun tidak diragukan kembali jadi nilai jual utama bagi para penggemar game fighting untuk membeli Street Fighter X Tekken. Namun disayangkan, kualitas netcode
yang dipergunakan Capcom di game ini sepertinya belum sepenuhnya dapat
mendukung jalannya pertarungan online yang lancar. Bahkan, musik di stage pun bakal kedengaran terganggu saat pertarungan berlangsung dengan koneksi yang kurang stabil. Semoga saja akan ada sebuah update untuk memperbaiki kualitas ini dalam waktu dekat.
Editor’s Tilt – 8.5
Street Fighter X Tekken sebenarnya adalah sebuah crossover yang cukup bagus. Sementara saya dapat memainkan karakter-karakter Street Fighter dengan cara yang hampir sepenuhnya sama seperti biasa, melihat karakter-karakter Tekken yang biasa memanfaatkan sidestep
kini dimainkan dengan implementasi yang berbeda dari game asalnya pun
bukanlah suatu hal yang salah dilakukan. Game inipun dilengkapi dengan
mekanisme gameplay baru yang menarik untuk dipelajari para hardcore game fighting, mulai dari sistem tag sampai dengan gems yang dapat dieksplorasi untuk menciptakan gaya bertarung tersendiri.
http://icenugraha.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar