Berikut rincian minimum system requirements nya :
Processor: Intel 2.4Ghz or AMD 2.0 GHz
Video card: GeForce 7900 or Radeon HD 3850 series DX 9
Memory: 1 GB RAM
Games for Windows
OS: Windows Vista/XP
Hard drive: 10 GB free space
Jika ada gamer yang belum pernah mendengar nama Capcom sebelumnya, maka kemungkinan besar gamer tersebut sudah tidak pernah mengikuti perkembangan dunia game selama 10 tahun terakhir ini. Karena Capcom selama ini hampir menjadi sebuah jaminan bahwa mereka selalu merilis game-game yang cukup baik.
Salah satu genre yang menjadi andalan Capcom adalah Action, mulai dari Onimusha series, Lost Planet, Resident Evil series dan masih banyak lagi. Tidak heran ketika Capcom mengumumkan akan merilis sebuah game Action baru berjudul Dark Void, banyak penggemarnya yang sangat antusias menantikan game ini. Namun apakah pihak Developer tersebut berhasil memenuhi harapan para penggemarnya?
Storyline:
Dark Void akan mengambil setting tahun 1938, dimana saat itu sedang terjadi World War II. Kita akan memerankan karakter seorang pilot pesawat cargo yang bernama William "Will" Augustus Grey. Pada suatu saat Will bersama Cooper, teman baik sekaligus co-pilotnya menerima pesanan untuk mengantarkan suatu item rahasia. Ternyata yang menyuruh mereka untuk mengantarkan item tersebut adalah seorang wanita bernama Ava, yang tidak lain merupakan "teman" lama dari Will.
Setelah bernostalgia beberapa saat, mereka bertiga akhirnya berangkat untuk mengantarkan item tersebut, namun saat sedang terbang melintasi area segitiga bermuda, cuaca tiba-tiba memburuk. Cooper menyarankan untuk segera kembali, namun Will, entah karena memang pemberani, atau menjaga image di depan Ava, memutuskan untuk tetap menerjang badai. Tidak lama kemudian mereka dikejutkan dengan beberapa mahkluk misterius yang terbang di depan mereka.
Karena terkejut, Will tidak dapat mengontrol pesawat tersebut hingga akhirnya mereka terjatuh di sebuah hutan misterius. Ketika tersadar, mereka tahu bahwa Cooper sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Ava yang sebelumnya melihat ada perkampungan di daerah tersebut menyarankan untuk meminta pertolongan disana. Namun pada saat mereka baru akan memulai perjalanan, mereka melihat ada seorang prajurit yang diserang oleh makhluk misterius hingga akhirnya tewas.
Entah karena kedua orang tersebut terlalu dingin atau acuh, namun mereka tampak tidak terlalu shock melihat hal tersebut, bahkan mereka justru mengambil senjata yang tersisa dari dari prajurit tersebut, Ava sendiri tampaknya sudah terbiasa menggunakan senjata. Perjalanan mereka ke perkampungan yang dituju tersebut pun sedikit dihalangi oleh beberapa monster misterius tadi.
Setelah akhirnya tiba di perkampungan itu, salah seorang kepala suku disana mengatakan bahwa para Dewa di tempat tersebut tidak mengijinkan Will dan Ava untuk berada disana. Namun ketika akan meninggalkan tempat tersebut seorang penduduk setempat yang bernama Tavi mengatakan kita untuk mengikutinya untuk menemui seseorang yang bernama Nikola Tesla, yang ternyata merupakan seorang ilmuwan yang cukup jenius yang menciptakan beberapa peralatan unik yang dapat kita gunakan, mulai dari Jet Packs yang memungkinkan kita untuk terbang, hingga senjata-senjata mematikan.
Setelah dijelaskan, akhirnya kita mengetahui, bahwa saat ini kita sedang berada di sebuah tempat yang bernama Void, yang merupakan sebuah dunia pararel, dan para manusia yang ada disitu merupakan korban pesawat jatuh maupun kapal karam yang bernasib sama dengan kita. Namun para manusia yang menamakan diri mereka "The Survivors" tersebut selama ini harus berusaha bertahan hidup dari serangan "The Watchers", makhluk misterius yang kita lihat sebelumnya. Race ini juga telah mendiami Void cukup lama, dan mereka ingin menghabisi semua umat manusia yang berada di tempat tersebut.
Dalam game ini, kita harus membantu para Survivors, untuk mengalahkan The Watchers, sambil berusaha untuk mencari jalan kembali ke dunia kita. Walaupun storyline dalam game ini tidak sepenuhnya baru, tapi sebenarnya cukup menarik. Namun sayangnya Capcom seperti gagal untuk menceritakan storyline ini dengan baik. Hubungan emosional diantara beberapa karakter kurang didramatisir, penjelasan tentang motivasi masing-masing karakter juga sangat minim, ditambah dengan cutscene yang tidak cukup baik untuk membuat kita dapat meresapi kisah dalam Dark Void.
Important Characters:
William "Will" Augustus Grey
Salah seoarang mantan prajurit, yang akhirnya berpindah profesi menjadi seorang Pilot Cargo. Tokoh utama dalam Dark Void. Memiliki sifat yang pemberani dan sedikit nekat dalam mengambil keputusan.
Ava
Seorang Wanita cantik yang dulunya merupakan kekasih dari Will, mereka dulu hampir menikah, namun karena beberapa sebab, akhirnya mereka berpisah. Dan kini mereka kembali berusaha memperbaiki hubungan mereka dengan cara membasmi para robot Witcher ... cukup romantis?
Atem
Salah seorang dari Survivors, yang juga akan menjadi partner kita dalam mengalahkan para Witcher.
Nikola Tesla
Salah seorang ilmuwan jenius yang sedikit misterius. Dialah yang menciptakan Jet Pack, dan yang membuat game ini menjadi lebih menarik. Nikola juga akan menciptakan beberapa senjata baru yang dapat kita gunakan.
Gameplay:
Dark Void sendiri merupakan sebuah game bergenre "Third Person Shooter", dimana hampir semua fitur-fitur yang biasanya ada dalam game dengan genre sejenis dihadirkan dalam Dark Void. Ditambah dengan Jet Pack yang memungkinkan kita untuk terbang sambil menghabisi musuh jelas membuat gameplay dalam Dark Void cukup menjanjikan. Namun benarkah penerapannya seperti itu?
Sayang sekali, ketika Capcom mengambil fitur-fitur yang ada dalam game-game lainnya yang bergenre sejenis, mereka tampaknya tidak menyempurnakannya lebih jauh. Dark Void ini akan menawarkan fitur cover serta blind fire, seperti yang terdapat dalam Gears of War series, namun terasa jauh kurang menegangkan. Fitur cover dalam Dark Void sendiri sebenarnya cukup baik, dimana kita dapat bergerak dari satu tempat berlindung ke tempat lainnya dengan cepat.
Namun AI musuh dalam game ini seperti menghancurkan keasikan memainkan Dark Void. Memang para Wathcer tersebut juga dapat melakukan cover layaknya Will, namun seringkali mereka tampak pasrah menerima tembakan dari kita. Dan yang lebih menghilangkan ketegangan lagi, para Watcher sering mendekati kita sambil melakukan cover, namun ketika sudah berada di dekat Will, mereka justru sering mundur kembali, bahkan terkadang diam di tempat terbuka menunggu serangan kita.
Salah satu hal yang menarik dalam Dark Void adalah ketika kita sedang berada dalam posisi yan cukup dekat dengan musuh, kita dapat memukul musuh tersebut dengan tangan maupun dengan senjata kita. Cukup mengasikan melihat Will melakukan melee terhadap para Witcher tersebut, sayangnya kesempatan tersebut jarang didapatkan.
Selain cover dan melee, salah satu fitur unik dalam Dark Void ini adalah fitur yang memungkinkan karakter kita untuk bergelantungan dibeberapa tempat tertentu sambil melakukan cover. Seperti pada saat kita sedang menuruni bukit yang dipenuhi para Wacther, sangat menarik sekaligus sedikit memusingkan. Karena pada saat bergelantungan tersebut camera akan berubah menjadi vertikal. Dan yang lebih disayangkan, AI pada saat kita melakukan vertikal combat tersebut tampak lebih parah lagi.
Kecuali kita dapat melakukan Headshot, kita harus menembak para musuh dalam game ini sekitar seratus kali sebelum mereka mati, namun jika kita berhasil mendekati mereka dan melakukan melee attack, maka kebanyakan dari mereka akan langsung terkapar. Dalam game ini untungnya kita tidak akan kekurangan amunisi, karena kita juga dapat mengambil amunisi dari musuh-musuh yang kita kalahkan.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu ciri khas dalam Dark Void adalah fitur yang memungkinkan untuk terbang dengan meggunakan Jet Pack, untungnya air fight dalam game ini cukup baik. Walaupun barangkali kita harus memerlukan waktu untuk membiasakan diri dalam mengontrol Jet Pack tersebut.
Ketika kita sedang terbang, kita juga masih dapat menggunakan 2 buah senjata yang kita bawa, ditambah dengan senjata yang sudah terpasang dalam Jet Pack tersebut yang memiliki amunisi yang tidak terbatas. Tentunya saat kita sedang terbang akan membuat posisi kita lebih terbuka untuk diincar musuh, untungnya game ini menawarkan fitur-fitur untuk melakukan dodge serangan yang cukup menarik.
Ketika kita sudah terbiasa mengotrol Jet Pack tersebut, maka Will akan dapat melakukan berbagai manuver yang cukup baik, kita dapat melakukan manuver yang memungkinkan kita untuk berada di belakang musuh kita hingga memberi kita keuntungan untuk menyerang mereka. Kesempatan kita untuk melakukan headshot juga lebih besar ketika kita sedang berada di udara.
Dalam beberapa kesempatan, para Witcher akan menggunakan pesawat sejenis UFO untuk mengejar kita. Yang cukup mengasikan,Will dapat menembak pesawat tersebut dan kemudian mendekatinya untuk memaksa sang pengendara keluar. Setelah mengalahkan mereka dalam melee combat, kita akan dapat membajak pesawat tersebut, bagi kalian yang sudah mencoba demo dari game ini pasti sudah mengetahui hal tersebut.
Namun sayangnya, kesempatan kita untuk menggunakan Jet Pack dalam game ini terasa sedikit kurang dibandingkan dengan misi-misi kita yang berada di darat - yang terasa cukup membosankan. Musuh-musuh yang ada dalam game ini tampak sangat mirip satu sama lain, walaupun hal itu dapat dipahami karena mereka adalah robot, namun tetap saja lebih menarik jika ada sedikit variasi dalam game ini.
Ada beberapa senjata canggih yang dapat kita gunakan dalam Dark Void. Mulai dari Liberator - Machine Guns, Disintegrater - yang tampak seperti Shotgun, hingga Reclaimer, yang merupakan Sniper Rifle yang memungkinkan kita untuk menghabisi musuh dari jarak jauh. Senjata-senjata tersebut juga dapat kita upgrade dalam start menu dengan menggunakan "Tech Point" yang kita dapatkan sepanjang permainan.
Gameplay dalam Dark Void sebenarnya tidak terlalu buruk, namun untuk standar sekelas Capcom, jelas sangat mengecewakan. Dengan berbagai kemungkinan menarik yang seharusnya bisa didapatkan dalam game ini, sepertinya Capcom terkesan gagal untuk menyempurnakannya. Mungkin apabila AI dalam game ini lebih dikembangkan dengan lebih baik, Dark Void akan jauh lebih menarik.
Grafis:COPY FROM GAMEXEON
Sayangnya Dark Void ini juga tidak menawarkan grafis yang menawan. Dukungan Unreal Engine 3 dan Nvidia PhsyX tidak berhasil menawarkan sesuatu yang istimewa bagi standar game saat ini. Walaupun animasi saat Will menggunakan Jet Pack cukup bagus, namun animasi para karakter saat berada di darat tampak sedikit kaku, begitu juga dengan pergerakan para musuh dalam game ini. Game ini sendiri tidak memberikan pilihan untuk mengaktifkan Anti Aliasing secara langsung, jadi kita harus mengaktifkannya melalui driver.
Efek dari Nvidia PhysX sendiri juga tidak terlalu terlihat, kita dapat memilih option untuk mengaktifkan PhysX mulai dari Low, Medium dan High. Efek ini terasa pada saat kita sedang menembak maupun melemparkan bom. Namun perbedaan PhysX ini akan lebih terasa pada saat kita menggunakan Jet Pack, dimana asap yang keluar dari Jet Pack tersebut akan terlihat lebih mempesona.
Game ini sendiri tidak terlalu berat, dengan tes menggunakan Core 2 Quad @2.44 Ghz dan GTX 275, game ini berjalan cukup mulus dengan settingan maksimal pada resolusi 1920x1080.
Sound:
Sound dalam game ini tidak terlalu buruk. Efek-efek ledakan terdengar cukup realisitis. Begitu juga suara tembakan yang keluar dari senjata-senjata kita. Ketika ketika menembak para robot Witcher tersebut juga akan terdengar suara peluru yang menyentuh besi. Voice acting juga terdengar cukup baik walaupun dalam beberapa cutscene terdengar kurang pas, namun nuansa voice actor dari setiap karakter terkesan baik.
Sayangnya musik dalam game ini cukup standar, dan tidak dapat meningkatkan ketengangan kita pada saat bermain.
Penutup:
Dark Void sebenarnya bukan merupakan game yang benar-benar buruk, namun mungkin akan sedikit mengecewakan para penggemar Capcom yang telah menantikan game action ini. Dark Void menawarkan berbagai hal yang cukup menjanjikan, terutama dalam hal penggunaan Jet Pack, yang memungkinkan kita untuk terbang. Berbagai fitur yang seharusnya menarik dalam game ini terasa kurang dipoles dengan baik, ditambah dengan AI yang membuat game ini terasa sedikit membosankan.
Game ini dapat diselesaikan dengan waktu sekitar 6 jam, dan sayangnya setelah kita menyelesaikan game tersebut satu kali, tidak terlalu banyak alasan untuk kembali memainkan game itu kembali. Game ini sendiri tidak menawarkan adanya New Game +, namun kita dapat berkeliling di beberapa area untuk melengkapi Journals kita.
Score:
- Storyline : 6 ( Cerita dalam Dark Void sebenarnya cukup baik, namun kurang dikisahkan dengan baik, cutscene yang ada juga tidak terlalu mendukung )
- Gameplay : 6 ( Menawarkan gameplay yang cukup unik, tapi AI dalam game ini membuat Dark Void sedikit membosankan )
- Grafis : 5.5 ( Dukungan PhysX tidak cukup untuk memperindah grafis dalam game ini )
- Sound : 7 ( Efek tembakan serta voice actor terdengar cukup pas )
- Replay Value: 5 ( Tidak banyak alasan untuk mengulang game ini kembali setelah menamatkannya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar